DEMOKRASI.CO.ID - Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang mulai menguji coba mobil listrik sebagai armada angkutan kota atau angkot. Mobil yang digunakan yakni mobil listrik DFSK Gelora E.
Sebelumnya DFSK juga telah bekerjasama dengan Transjakarta dengan menjadikan Gelora E sebagai armada angkutan umum Micro Trans di Jakarta. Uji coba dilakukan selama tiga bulan dimulai sejak September 2022.
Sejauh ini wilayah Jakarta dan Palembang yang menjadi lokasi uji coba angkot bertenaga listrik.
Marketing Head Sokonindo Automobile Achmad Rofiqi menjelaskan kendaraan niaga tanpa emisi DFSK akan digunakan bakal kebutuhan transportasi umum pengumpan atau feeder (New Oplet Musi Emas) dalam layanan Light Rail Transit (LRT).
"Jadi sebagai angkot feeder atau angkutan pengumpan untuk LRT di Palembang yang masih uji coba," kata Rofiqi dalam keterangan tertulis dikutip dari Antara, Selasa (30/8).
Saat ini angkot feeder LRT ini melayani dua rute atau koridor, pertama yaitu lintas Talang Kelapa - Talang Buruk via Asrama Haji dengan panjang rute 20,4 Km.Rute kedua yaitu lintas Asrama Haji - Sematang Borang via jalan Noerdin Pandji dengan panjang rute 40.2 Km.
Terkait spesifikasi, angkot listrik DFSK Gelora E di Palembang tidak memiliki perbedaan secara teknis.
Baterai yang digunakan menggunakan teknologi Lithium-ion dengan kapasitas 42 kWH, dan sanggup untuk menyuplai energi sejauh 300 KM berdasarkan metode pengujian New European Driving Cycle/NEDC).
Lalu untuk pengisian daya dari 20 persen hingga 80 persen hanya membutuhkan waktu 80 menit.
Sedangkan tampilannya, Gelora E telah disesuaikan bakal memenuhi kebutuhan angkot di sana. Gelora E dilabur cat merah keseluruhan, sementara sisi samping terdapat gambar Jembatan Ampera yang menjadi ikon Kota Palembang, serta sentuhan motif kain songket Sumatera Selatan.
Kemudian ada layar di bagian atap yang menghadap depan. Layar itu kemungkinan bakal digunakan untuk memberi informasi rute kepada calon penumpang.
Fiqi melanjutkan saat ini penggunaan DFSK Gelora E bakal angkot di Palembang masih dalam tahap uji coba yang akan dimulai bulan depan.
"Satu unit untuk awal, start awal bulan depan (September)," kata Rofiqi.
Mengutip situs resmi DFSK Indonesia, mobil listrik Gelora E dijual mulai Rp484 juta. Ini menjadikan Gelora E sebagai angkot termahal di Indonesia dan beroperasi di Palembang.
5 angkot DFSK Gelora E bertenaga listrik
Sementara itu Kementerian Perhubungan (Kemenhub) disebut akan segera mengoperasikan sebanyak lima unit mobil angkutan kota (angkot) bertenaga listrik di Palembang, Sumatera Selatan pada 2023.
"Lima unit angkot listrik itu semuanya disiapkan Ditjen Hubdat Kemenhub sebagai armada feeder LRT tambahan tahun depan (2023)," kata Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.
Lebih lanjut, setiap angkot ini akan memiliki fasilitas yakni dilengkapi sarana penyejuk udara (AC), kamera pengawas, GPS, dan alat pembayaran non tunai (tap-cash).[cnn]