DEMOKRASI.CO.ID - Ketua DPP Partai Berkarya Fauzan Rachmansyah membantah pernyataan Sekretaris Jendral DPP Partai Berkarya Badarudin Andi Picunang yang membebaskan kadernya pindah ke parpol lain usai diklaim gagal ikut Pemilu 2024.
Fauzan meminta seluruh kader partai besutan anak Presiden ke-2 RI, Tommy Soeharto itu tidak terpengaruh ucapan Badaruddin tersebut. Sebab, saat ini seluruh pengurus Partai tengah fokus berjuang sekeras mungkin agar bisa mengikuti Pemilu 2024.
Ia masih optimis Partai Berkarya punya kesempatan untuk berlaga di ajang lima tahunan tersebut.
"Saya rasa tidak akan ada kader Partai Berkarya yang akan loncat ke Partai lain, karena tahapan pendaftaran dan verifikasi Partai Politik oleh KPU masih akan berlangsung sampai dengan penetapan final, yang akan dilakukan KPU sampai dengan tanggal 14 Desember 2022 dan kesempatan Partai Berkarya ikut pemilu masih terbuka," ujar Fauzan dalam keterangannya dikutip Selasa (30/8).
Sebagai informasi, KPU akan melakukan pengumuman penetapan parpol peserta Pemilu 2024 secara resmi pada 14 Desember mendatang.
Fauzan menegaskan ucapan Badaruddin tergolong sangat pragmatis dan mencerminkan orang yang tidak mau berjuang dan bermental lemah. Ia mengklaim kader Berkarya tak mudah untuk pindah partai.
"Jiwa dan visi kader Partai Berkarya di seluruh Indonesia tidak seperti itu, bentar-bentar loncat Partai, ada ujian sedikit ngambek. Saya tidak tahu jika mungkin Pak Badar punya pemikiran se-pragmatis itu," imbuhnya.
Fauzan mengklaim Ketua Umum Partai Berkarya Muchdi Pr sedang membangun partai untuk jangka panjang. Tak hanya membangun parpol sekadar untuk jangka pendek.
"Beliau selalu menekankan hidup harus sabar, harus optimis dan tidak lemah, apalagi sampai membuat kader didaerah bingung. Statement Pak Badar memang tidak melambangkan kader yang sesuai dengan cita-cita besar Partai Berkarya," kata dia.
Sebelumnya, Sekjen Partai Berkarya Badaruddin Andi Picunang mengatakan Partai Berkarya tidak akan mengikuti Pemilu 2024 usai terganjal dalam proses pendaftaran karena tak melengkapi berkas pada masa pendaftaran. Badaruddin lantas mempersilakan kader-kadernya untuk pindah partai
"Tentunya tidak ada paksaan bagi mereka untuk bertahan di Berkarya atau bergeser ke partai tertentu, tergantung kebutuhan dan keinginan masing-masing. Beberapa partai baru siap menampung di antaranya Partai Republik Satu, Garuda, PSI, PKN, Buruh dan lain-lain," kata Sekjen Partai Berkarya Badaruddin Andi Picunang, Minggu (28/8).
KPU telah mengumumkan 16 partai politik yang berkas pendaftarannya dikembalikan. Mereka tidak bisa melanjutkan ke tahap berikutnya. Salah satu partai yang berkasnya dikembalikan adalah Partai Berkarya. Partai ini merupakan peserta Pemilu 2019.[cnn]