DEMOKRASI.CO.ID - Dalam pembunuhan Brigadir J, ada 2 sosok yang diduga hasut Ferdy Sambo.
Hasutan tersebut kemudian memantik emosi Ferdy Sambo hingga akhirnya berujung penembakan Brigadir J.
Hal ini diungkapkan oleh mantan pengacara Bharada E, Deolipa Yumara.
Deolipa menduga sosok yang berhasil menghasut Ferdy Sambo itu merupakan Kuat Maruf yang merupakan sopir pribadi Putri Candrawathi.
Tak hanya Deolipa, kuasa hukum Brigadir J Kamaruddin Simanjuntak juga mengungkapkan jika ada hasutan dari ajudan Ferdy Sambo berinisial D.
Hasutan ini disebut-sebut membuat amarah meledak di rumah tanga Ferdy Sambo.
Menyikapi hal ini, Pakar Hukum Tata Negara, Refly Harun berikan tanggapan.
Menurutnya Refly masih belum terjawab motif sebenarnya pembunuhan Brigadir J.
"Jadi ada yang mengatakan karena special relationship, ada yang mengatakan Brigadir J membocorkan rahasia Ferdy Sambo, ada yang bahkan mengatakan cinta segi empat, ada yang mengatakan soal pratik ilegal yang digawangi oleh Ferdy Sambo," ujarnya.
"Kita tidak begitu jelas apa yang terjadi nantinya, yang jelas kalau kita patokannya Kapolri lebih relate dengan kejadian di Magelang," sambungnya.
Perlu diketahui, misteri motif 'menjijikan' kasus pembunuhan Brogadir J mulai terjawab.
Sebelumnya Menkopolhukan, Mahfud MD berikan sinyal jika motif pembunuhan Brigadir J menjijikan dan hanya boleh didengar oleh orang dewasa.
Terkait hal ini, Mahfud MD akhirnya buka suara soal makna menjijikan saat mengadiri sidang dengan Komisi III DPR RI, Senin 22 Agustus 2022.
Rapat yang membahas pembunuhan Brigadir J oleh Ferdy Sambo Cs ini diikuti Kompolnas, Komnas HAM dan LPSK.
Awalnya Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni menyinggung soal motif yang disampaikan oleh Mahfud MD.
“Ada ungkapan Pak Mahfud tentang hanya bisa didengar oleh orang dewasa, tweet Pak Mahfud ini mengundang pertanyaan banyak orang dan akhirnya keramaian ini terus-menerus melelahkan,” kata Sahroni.
“Kan nggak mungkin republik ini hanya ngurusin kasus tersangka Ferdy Sambo, maka itu kiranya Pak Mahfud untuk menyampaikan apa sih yang Pak Mahfud sampaikan tentang menjijikkan lah, atau hanya orang dewasa lah yang mendengar informasi ini,” kata Sahroni lagi.
Mahfud MD lantas menjelaskan alasan dari pernyataannya itu. Dia menilai penyataan itu muncul dari wartawan soal motif pembunuhan Brigadir J.
Mahfud lalu menjawab pertanyaan itu dengan penilaian pribadinya yang mungkin ada hal-hal yang hanya bisa didengar oleh orang dewasa.
Dari kata mungkin itu menurut Mahfud MD, bukan berarti dirinya mengetahui motif yang sebenarnya.
“Saya mengatakan itu jadi begini, ketika menyampaikan ke publik terima kasih kepada Pak Kapolri sudah sama, sekarang bayinya sudah lahir, sudah selesai silakan kerja Kompolnas sudah selesai untuk angkat bayi itu bersama-sama,” katanya.
“Lalu ada wartawan TVOne. Pak, motifnya apa, kan polisi sudah mengumumkan soal motif nanti di dalam. Pak, motifnya apa. Jangan tanya ke saya kalau motif itu biar nanti oleh penyidik, biar penyidik yang mengkonstruksi bagaimana mungkin itu belum diumumkan,” katanya.
“Ada kata mungkin, mungkin itu belum diumumkan karena ada hal-hal yang hanya boleh didengar oleh orang dewasa,” kata Mahfud MD menceritakan percakapan dia dengan wartawan saat itu.
Di sisi lain, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo juga bocorokan motif pembunuhan berencana Brigadir J.
"Soal motif ini dipicu adanya laporan dari Ibu PC, terkait dengan masalah-masalah kesusilan. Isunya, apakah ini pelecehan atau perselingkuhan, itu akan lebih didalami lagi setelah pemeriksaan terhadap Ibu PC," ungkap Sigit di Gedung DPR RI, Jakarta, Rabu 24 Agustus 2022.
Menurut Sigit, kepastian dari dua kemungkinan tersebut akan didapatkan dalam pemeriksaan terakhir.
"Jadi tidak ada isu di luar itu dan ini tentunya akan kami pastikan besok setelah pemeriksaan terakhir," ujar Sigit.
Dalam rapat tersebut dia memaparkan bahwa peristiwa yang menjadi pemicu itu terjadi di Magelang.
Menurutnya, emosi Ferdy Sambo diduga tersulut saat mendapat laporan dari istrinya, Putri Candrawathi mengenai peristiwa itu.
"Saudara Ferdy Sambo terpicu amarah dan emosinya pada saat saudari PC melaporkan terkait dengan adanya peristiwa yang terkait dengan masalah kesusilaan yang terjadi di Magelang," ujar Sigit. [disway]