DEMOKRASI.CO.ID - Pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin menduga salah satu alasan politikus Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Surya Tjandra menyatakan dukungan kepada Anies Baswedan, karena kecewa dirinya diganti dari jabatan Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional. Surya diganti oleh rekannya sendiri di PSI, Raja Juli Antoni.
Menurut Ujang, kekecewaan karena dicopot dan diganti rekanannya sendiri, dapat menjadi motif yang cukup untuk Surya Tjandra melawan keputusan partai yang tidak akan mendukung Anies.
"Artinya ketika punya jabatan sebagai Wamen, dicabut, dibredel di tengah jalan, ya pasti Surya Tjandra kecewa. Nah, dengan kekecewaan tersebut ya bisa jadi loncat ke Anies, mendukung Anies," kata Ujang saat dihubungi Tempo, Jumat, 29 Juli 2022.
Ujang menerangkan, berganti haluan hingga tak tunduk oleh keputusan partai merupakan hal yang biasa dalam politik. Namun, Ujang juga membuka kemungkinan dukungan Surya ke Anies sebagai salah satu strategi PSI menempatkan mata-mata di kubu Anies.
"Bisa jadi masuk ke kelompok Anies untuk mencari kelemahan, kekurangan Anies, mencari hal negatif dari Anies, jadi bagian dari spionase untuk menggagalkan Anies dalam konteks pencapresan," kata Ujang.
Dukungan Surya kepada Anies awalnya disampaikan dalam sebuah diskusi yang ditayangkan di kanal YouTube Total Politik. Surya berpandangan bahwa presiden terpilih di 2024 harus bisa meneruskan program Presiden Joko Widodo atau Jokowi, utamanya soal reformasi agraria. Dari nama-nama kandidat capres potensial yang muncul hari ini, Surya menilai sosok Anies yang paling tepat melanjutkan kepemimpinan Jokowi.
"Dari pilihan-pilihan yang ada, memang kalau saya pribadi, saya ngerasa Pak Anies. Ini saya ngomong pengalaman bertemu kepala daerah selama menjadi wakil menteri ya," ujar Surya Tjandra dalam video yang dikutip Tempo dari YouTube Total Politik, Kamis, 28 Juli 2022.
Menurut Surya, Anies secara kapasitas terbilang mumpuni dan juga serius menangani persoalan agraria di wilayah pimpinannya. "Pak Anies punya kemampuan, punya kapasitas. Dia buktikan pada saat dia kerja sebagai Gubernur DKI ya paling tidak, dan kalau ini bisa di-scale up Jakarta-1, bisa jadi Indonesia-1," tuturnya.
Pernyataan Surya ini jelas berbeda dengan sikap partainya yang tegas menyatakan tidak akan mendukung Anies di Pilpres 2024. Ihwal perbedaan tersebut, Surya menilai PSI sebagai partai terbuka pasti akan memberi kebebasan bagi setiap kadernya untuk memilih posisi politik. Di samping itu, ia juga akan memberikan penjelasan kepada partai perihal alasannya mendukung Anies.
"Pasti akan ada proses diskusi dan tabayun di internal. Buat PSI sebagai partai yang menghargai kebebasan berpendapat, berbeda (pandangan) seperti ini hal biasa aja sebenarnya," ujar Surya. [tempo]
