DEMOKRASI.CO.ID - Ramai lagi publik menyoroti soal hubungan Brigadir Yosua Nopryansah Hutabarat alias Brigadir J dengan Istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi.
Hubungan antara Brigadir J yang disebut sebagai sopir Putri Candrawathi menarik disorot pasca peristiwa polisi tembak polisi di rumah singgah Kadiv Propam Polri Nonaktif Irjen Ferdy Sambo, Komplek Duren Tiga, Jakarta Selatan.
Brigadir J dalam peristiwa itu disebut masuk ke kamar Putri Candrawati hingga kemudian terlibat baku tembak dengan Bharada E.
Sebelum baku tembak, Bharada E mendengar teriakan istri Ferdy Sambo dari arah kamar tersebut.
Ibu Brigadir J, Rosti Simajuntak, membongkar kebiasaan Putri Candrawathi yang ada hubungannya dengan Brigadir J selama ini.
Sambil menangis, seperti terlihat dalam sebuah video yang diunggah bibi Brigadir J melalui akun Facebook Rohani Simajuntak, Rosti Simanjuntak tampak meratapi kepergian sang anak.
Rosti Simanjuntak sambil mengungkapkan, istri Ferdy Sambo yang bernama Putri Candrawathi itu merupakan orang yang baik terhadap Brigadir J.
Hubungan baiknya, ditunjukkan istri Ferdy Sambo seperti dengan sering memberikan uang kepada adik Brigadir J saat berkunjung ke rumah Kadiv Propam tersebut.
Bahkan Putri Candrawathi sering memanggil adik dari Brigadir J untuk main ke rumahnya.
"Kutanya adik, baik kali ibu (istri Ferdy Sambo) itu, dikasihnya adikmu itu uang Rp 10 juta kalau datang,” ujar Rosti terisak.
Uang yang diberikan istri Ferdy Sambo, kata Rosti, digunakan adik Brigadir J untuk membayar kos lantaran biaya sewanya mahal.
Sepengetahuan dirinya, Ferdy Sambo dan istrinya sangat menyayangi Brigadir J dikarenakan sikapnya yang baik dan jujur.
Rosti sampai mengatakan, hubungan yang ditunjukan dengan kebaikan Ferdy Sambo dan istrinya ke Brigadir J sempat menimbulkan kecemburuan ajudan lainnya.
“Jadi cemburunya orang itu karena bapak (Ferdy Sambo) dan ibu (istri Ferdy Sambo) itu menyayangi kalian,” kata Rosti saat meratapi kepergian Brigadir J.
Selain itu, Rosti mengungkap, Brigadir J sering berada di rumahnya karena ia memang diminta oleh Ferdy Sambo dan istrinya untuk datang.
“Sering saya video call, ‘lagi di rumah ibu aku mak’. ‘Masa di rumah ibu terus, boleh apa nak’. ‘Ya ibu yang manggil sama bapak. Kalau ga datang ditelepon terus’,” tutur Rosti menirukan percakapannya dengan Brigadir J.
Sementara terkait kasus polisi tembak polisi, Pihak kepolisian telah melakukan prarekontruksi terkait tewasnya Brigadir J di Rumah Ferdy Sambo, Sabtu 23 Juli 2022.
Apa tujuan prarekontruksi di rumah Ferdy Sambo? berikut adalah penjelasan Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo.
Irjen Pol Dedi juga mengatakan, ada kaidah-kaidah yang menurut hukum acara pidana tidak bisa diungkap secara detail.
"Karena itu nanti masuk pada materi penyidikan, nanti penyidik yang akan menyampaikan," tegasnya.
Menurut Irjen Dedi, kegiatan Pra-Rekostruksi pada Sabtu 23 Juli 2022 dilakukan oleh penyidik Polda Metro Jaya yang juga dihadiri oleh tim Inafis, kemudian dari laporan forensik (Lapfor) juga kedokteran forensik.
"Yang pertama konsekuensi secara yuridis, bukti materil, formil, 184 KUHP ini harus terpenuhi. Kedua, karena ini proses pembuktian secara ilmiah jadi dari sisi keilmuan harus betul-betul clear," paparnya.
"Bagaimana keilmuan yang digunakan, metode apa yang akan digunakan dan peralatan apa yang digunakan agar hasilnya betul-betul secara sahih yang dapat dibuktikan secara saintifik," lanjutnya.
Irjen Pol Dedi juga menerangkan perbedaan antara Pra-Rekonstruksi yang dilakukan di Balai Pertemuan Polda Metro Jaya (BPMJ) dengan di TKP.
"Kalau di BPMJ Prarekon itu harus ada peran pengganti, pengganti sesuai dari hasil keterangan para saksi dan juga temuan dari tim lapfor, inafis, dokpol itu dipadukan.
"Setelah dipadukan, kalau ada hal yang lain menurut penyidik masih didalami dalam proses pendidikannya, itu harus didalami," terangnya.
Ibu Brigadir J sempat histeris saat peti jenazah anaknya tiba. -Ist-Radarmajalengka.com |
"Setelah dari BPMJ kita langsung melihat bagaimana objek TKP yang sebenarnya, itu yang akan dilaksanakan pada hari ini," tutur Irjen Dedi.
Dedi juga menyampaikan bahwa pra rekontruksi tewasnya Brigadir J sesuai dengan perintah Presiden Joko Widodo juga sama dengan komitmen Kapolri Jendral Listyo Sigit Prabowo.
"Demikian juga komitmen dari bapak Kapolri, dengan dibetuknya Tim Khusus ini, ini menunjukkan bahwa pimpinan Polri sangat konsen bawa kasus ini harus betul-betul dapat diungkap sejelasnya juga kepada publik," ujar Irjen Pol Dedi kepada wartawan, Sabtu 23 Juli 2022.
Sementara di lokasi TKP, Tim penyidik Polda Metro Jaya mulai melakukan rekonstruksi kasus penembakan Brigadir J pukul 11.20 WIB di teras rumah dinas tersebut.
Dirtipidum Bareskrim Polri Brigjen Andi Rian, Dirreskrimum Polda Metro Jaya Kombes Pol Hengki Haryadi dan Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Ridwan Soplanit memasuki rumah dinas tersebut.
Hingga pukul 12.34 WIB polisi masih menggelar rekonstruksi di dalam rumah dan dari luar rumah tak terdengar suara apapun.
Di sekeliling rumah dinas Irjen Ferdy Sambo banyak mobil dari Kepolisian yang terparkir.
Awak media masih merekam suasana di teras rumah dinas dengan menaiki bangku untuk bisa merekam dari atas pagar tanaman.
Hingga kini garis polisi masih terpasang di pagar tanaman tanpa dilepas sejak Sabtu 16 Juli. [disway]