DEMOKRASI.CO.ID - Erayani alias Ahnaf Arrafif sosok pelaku yang lakukan nikah sesama jenis di Jambi kini tengah menghadapi tuntutan.
Erayani menghadapi tuntutan jaksa penuntut umum Kejaksaan Negeri Jambi, Rabu 27 Juli 2022
Menurut keterangan, nasib Erayani terkini menjadi terdakwa perihal kasus penggunaan gelar akademik ilegal.
JPU Sukmawati menyebutkan terdakwa Erayani terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 93 jo Pasal 28 ayat (7) UU No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi.
Sebelum membacakan amar tuntutan, Sukmawati menyebutkan pertimbangan yang memberatkan dan meringankan terdakwa. Menurut penuntut umum, perbuatan terdakwa sementara yang meringankan, terdakwa mengakui perbuatan, sopan selama persidangan.
"Menuntut, agar majelis hakim menjatuhkan hukuman pidana penjara kepada terdakwa Erayani dengan pidana penjara selama 8 tahun," sebut Sukma dalam sidang yang dipimpin hakim ketua, Alex Pasaribu di Pengadilan Negeri Jambi, dilansir dari Jambi Independent.
Atas tuntutan itu, terdakwa melalui penasehat hukumnya, Ineng Sulastri, akan melakukan pembelaan secara tertulis.
"Kami penasehat hukum akan mengajukan pembelaan secara tertulis," sebutnya.
Pernikahan sesama jenis di Jambi
Sebeumnya Pernikahan sesama jenis membuat jagat maya heboh karena dilakukan oleh sesama wanita di Jambi.
Pasalnya Erayani yang kini jadi terdakwa gelar akademik palsu pernah menikahi Nur Aini.
Nur Aini tidak mengetahui jika Ahnaf Arrafif alias Nuraini adalah seorang wanita.
Semua kebohongan terkuak dari ibu Nur Aini, bernama Siti Harminah yang curiga dengan gerak-gerik dari suami anaknya itu.
Siti Harminah bingung melihat menantunya saat akan mandi tidak pernah melepas baju dan handuknya layaknya laki-laki biasa mandi.
Ahnaf terus menerus memakai bajunya sampai ke kamar mandi dan perilakunya membuat Siti Harminah bingung hingga curiga.
Sampai pada akhirnya Siti Harminah meminta Ahnaf membuka baju yang dikenakan di hadapannya sendiri.
"Saya minta dia membuka bajunya di hadapan saya. Di situlah, dia ketahuan bahwa dia adalah perempuan," tuturnya.
Pernikahan antara Nur Aini dengan Ahnaf Arrafif terjadi saat keduanya pertama kali bertemu lewat aplikasi Tantan.
Nur Aini dan Ahnaf Arrafif memang menikah secara siri dan belum resmi secara negara.
Setelah menikah siri, Ahnaf meminta Nur Aini untuk tidak mendekati orang tuanya sendiri selama 10 bulan lamanya.
Meski sudah pernah berhubungan badan, Nur Aini belum menyadari bahwa suami yang menidurinya itu berjenis kelamin wanita.
Lebih parahnya lagi, Nur Aini menjadi koran penipuan dari Ahnad Arrafif sehingga uangnya Rp 300 juta ludes.
Sementara itu, Ketua RT 16 bernama Supri tidak sadar ada warganya yang menikah sesama jenis, karena awalnya Ahnaf tidak bersikap seperti wanita.
Bahkan Supri menyebut bahwa Ahnaf pernah sampai nekat menjadi seorang imam Masjid.
"Secara fisik sewaktu dikenalkan dengan keluarga korban saat minta izin menikah tidak mencerminkan perempuan," jelasnya. [disway]
