DEMOKRASI.CO.ID - Komplotan penembak istri TNI, RW (34), mengaku diorder Kopda Muslimin untuk menembak di kepala. Namun ada pesanan khusus, yaitu agar tidak kena putrinya.
Hal itu diungkapkan eksekutor, Sugiono (34) alias Babi, ketika ditanya oleh Kapolrestabes Semarang Kombas Irwan Anwar dan Komandan Kodim (Dandim) 0733 Kota Semarang, Letkol Inf Honi Havana.
"Jangan sampai kena anaknya pokoknya langsung pas kena kepalanya," kata Babi di Mapolrestabes Semarang, seperti dilansir detikJateng, Rabu (27/7/2022).
Sementara itu, komplotan lainnya, Agus alias Gondrong (43), mengatakan pada saat kejadian, yaitu Senin (18/7) lalu, sebenarnya mereka mau mengambil uang muka atau DP. Tetapi mendadak ada perintah untuk eksekusi.
"Pagi itu sebelum kejadian, kita berangkat, Babi ngomong mau ambil DP. Dekat masjid gede. Entah kenapa setelah di situ rencana berubah, ada eksekusi. Tadinya mau ambil DP. Waktu nongkrong di gapura depan ada acara eksekusi. Yang perintahkan Bang Mus (Kopda Muslimin). Saya pikir DP udah dikasih. Ternyata belum," ujar Agus.
Untuk diketahui, proses penembakan terjadi sekitar pukul 12.00 WIB ketika korban pulang bersama anaknya mengendarai motor. Di depan rumah korban di Jalan Cemara 3 Banyumanik, korban ditembak dua kali di bagian perut kiri. [detik]