DEMOKRASI.CO.ID - Insiden adu tembak antar dua anggota Polisi yakni Brigadir J dan Bharada E di kediaman Kadiv Propam Polri, Irjen Ferdy Sambo kawasan Komplek Polri Duren Tiga, Pancoran, Jakarta Selatan (Jaksel) terus menjadi sorotan publik.
Ditambah, insiden adu tembak yang menewaskan Brigadir J itu bahkan turut membuat jengkel Ketua RT setempat yakni Irjen Pol (Purn) Seno Sukarto (84).
Muasal kejengkelan Seno disebabkan pihak kepolisian tanpa seragam mengganti decorder CCTV yang berada di Pos Keamanan permukiman tersebut pasca sehari kejadian tersebut.
Ditambah, Seno mengaku tak ada pihak kepolisian yang meminta izin lingkungan sejak proses olah tempat kejadian perkara (TKP) berlangsung.
"Sampai sekarang saya ketemu (polisi-red) saja enggak, terus terang saya juga kesal. Saya ini dianggap apa sih, maaf saja saya ini Jenderal loh, meskipun RT," kata Seno saat ditemui di kediamannya, Rabu (13/7/2022).
Usai ramainya pemberitaan terkait pernyataan sang Ketua RT yang jengkel, pihak kepolisian pun mendatangi kediamannya.
Hal itu diungkapkan oleh istri Ketua RT setempat, Sri Suparti saat ditemui awak media di kediamannya.
Menurutnya pihak kepolisian mendatangi kediaman sang Ketua RT pada Rabu (13/7/2022) malam.
"Kemarin (polisi datang-red) jam 9 (malam)," katanya, Kamis (14/7/2022).
Sri menjelaskan kedatangan pihak kepolisian ke kediaman sang Ketua RT itu guna meminta izin.
Kendati permintaan izin yang dilakukan pihak kepolisian terbilang terlambat dari sejak kasus adu tembak itu berlangsung.
"Minta izin. Dari mabes kan, kesini harus izin. Dua (orang) biasa," pungkasnya. [tvonenews]
