DEMOKRASI.CO.ID - Mantan Kepala Divisi Hubungan Internasional (Kadiv Hubinter) Polri Irjen Napoleon Bonaparte buka suara soal penganiayaan Muhammad Kece.
Menurut Napoleon Bonaparte ia merasa geram karena Muhammad kece telah menghina agama Islam di kanal YouTube.
Bahkan Napoleon Bonaparte menyebut perilaku Muhammad Kece sangat cari penyakit. Pengakuan Napoleon ini diungkapkan dalam persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.
Ia pun megungkapkan alasannya mengapa ia sangat marah kepada Muhammad Kece/
"Seumur-umur saya kerja jadi polisi baru kali ini ada orang berani ngomong di YouTube ratusan kali menjelekkan Agama Islam. Ini kan cari penyakit," ujar Napoleon, dilansir dari FIN.co.id, Kamis, 28 Juli 2022.
"Saya bilang sama Kace, 'Mulutmu naj**!' Ngomong soal naj**, saya ingat ada najis yang saya simpan di plastik putih," kata Napoleon.
Dia lalu meminta seseorang yang berada di luar sel untuk mengambilkan kantong plastik yang berada di selnya. Napoleon lalu melumuri wajah M. Kece dengan kotoran tersebut.
Dia juga mengungkapkan sangat tertarik mencari pihak yang berada di belakang Muhammad Kece dalam memproduksi konten penistaan agama tersebut.
"Siapa donaturnya, siapa sih yang membuat orang ini sebegini nekat," ujar Napoleon.
Kendati begitu, Napoleon mengatakan menyesal dengan apa yang terjadi pada Muhammad Kece. Dia mengaku tidak pernah berniat melakukan kekerasan fisik kepada Muhammad Kece.
Sebelumnya, Irjen Pol. Napoleon Bonaparte juga menyoroti insiden tewasnya Brigadir J.
Menurut Napoleon kasus penembakan Brigadir J adalah perkara mudah.
Dikatakannya, untuk mengungkap kasus baku tembak tersebut tak perlu melibatkan tim khusus untuk mengungkapnya.
"Itu perkara yang mudah untuk dibongkar. Penyidik biasa saja bisa mengungkapnya. Tidak perlu TGPF (tim gabungan pencari fakta) segala macam," katanya, usai menjalani sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Kamis 14 Juli 2022.
Dikatakannya, publik sudah mencium ada hal yang tidak pas dalam insiden tersebut.
"Mari kita kembali jujur, katakan apa adanya. Kenapa? Karena tidak ada yang bisa ditutup-tutupi dengan baik. Pasti akan terbuka," kata dia.
Terdakwa perkara penganiayaan terhadap YouTuber M. Kece itu berpendapat bahwa pihak-pihak yang berbicara di publik terkait dengan insiden mematikan tersebut mempertaruhkan integritas diri mereka.
"Kalau terbukti apa yang dikatakannya itu membabi buta membela sesuatu yang ditutup-tutupi atau sebagainya, suatu saat akan kembali kepada yang bersangkutan," kata Napoleon menegaskan. [disway]