DEMOKRASI.CO.ID - Gaya Presiden Joko Widodo yang selalu mendekat ke rakyat pada banyak kesempatan, dan seolah menafikan keamanan diri sendiri sebagai pemimpin pemerintahan, mendapat pujian.
Pujian tersebut disampaikan Anggota Legislatif Para Nasdem Muhammad Farhan, dalam diskusi virtual Teras Politik (Terpol) Kantor Berita Politik RMOL bertajuk "Menilik Ulang Keamanan Presiden", Selasa (12/7).
Farhan tak bisa memungkiri bahwa sikap acuh tak acuh sistem keamanan yang ketat oleh Jokowi mendapat kritikan, karena dalam beberapa kali kunjungan kerja (kunker) ke daerah terlihat tidak bersekat dengan rakyat, bahkan selalu membagikan bingkisan.
"Beberapa pengkritiknya mengatakan Pak Jokowi tidak ada bedanya dengan menir-menir Belanda yang sering bagi-bagi hadiah dan meliat rakyatnya berebut hadiah," ujar Farhan.
Tapi bagi Nasdem, kata Farhan, gaya Jokowi di tempat terbuka tidak seperti demikian. Lebih dari itu, Fahri pernah memiliki pengalaman dengan Jokowi dan istrinya Iriana, khususnya terkait tingkat keamanan pejabat negara yang disikapi secara santai oleh Jokowi.
"Saya ingat pernah mengantar Pak Jokowi dan Ibu Iriana ke Pontianak dalam rangka pawai kemerdekaan tahun 2015. Kita menyeberangi sungai, dan ketika sampai dermaga di depan masjid agung, Ibu Iriana itu tidak sekadar dadah-dadah tapi beliau menjulurkan tangannya di pinggir dermaga, membuat kita semua khawatir kalau ada yang menarik," ceritanya.
"Ini bukan karena mereka tidak menyadari masalah keamanan. Tapi karena ingin dekat dengan masyarakat. Artinya tim pengamanan baik di dalam atau luar Paspampres seperti Kepolisian serta protokoler istana harus betul-betul memperhatikan karakter dari sosok pemimpin tersebut," demikian Farhan. [rmol]