DEMOKRASI.CO.ID - Politisi PDI Perjuangan sekaligus Ketua DPR RI, Puan Maharani disebut akan maju ke Pilpres 2024. Kansnya besar karena berpengalaman dan merupakan putri Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri.
Tak ayal, Puan kerap dihujat dan dirundung. Dia juga sering dianggap pencitraan. Untuk diketahui, beberapa waktu lalu Puan sempat mendorong petani melek teknologi dalam rangka peningkatan produktivitas hasil pertanian di area persawahan Sendangmulyo, Minggir, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Kamis (11/11/2021) silam.
Di sawah itu, Puan menanam padi bersama petani perempuan di tengah rintik hujan. Selama menanam bibit padi, Puan berdialog dengan petani.
Melihat itu, mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menyorot gerak Puan. Menurutnya, para petani tidak pernah menanam padi saat hujan.
"Biasanya petani menanam padi tidak hujan hujanan," komentar Susi di akun Twitternya, Jumat (12/11/2021). Tak lama komentar Susi ini pun viral dan banyak disambut netizen.
Itu salah satu bukti kalau gerik Puan sekarang seperti magnet, gampang menuai pro dan kontra. Menyikapi itu semua, baik disebut pencitraan dsb, Puan menilai memang dia gemar turun ke lapangan.
Lewat status Facebook-nya, Puan bilang seperti ini untuk menjawab semua pertanyaan bahwa dia pencitraan.
"'Tahun 2022 begini kok masih ke sawah aja bu? Kenapa harus pakai caping bu, pencitraan ya?'
Di era serba canggih ini, memang ada lebih banyak cara untuk menjaring aspirasi masyarakat. Tapi sampai kapanpun akan selalu ada petani di pedesaan di pelosok Indonesia, akan selalu ada pula nelayan, pedagang, lansia dan anak sekolah di sudut yang sulit dijangkau di negeri ini.
Mereka inilah yang menjadi basis kekuatan PDI Perjuangan untuk berdiri sampai hari ini.
Karena itu sejak dulu, tanpa banyak yang tahu, saya paling senang berkeliling dan ngobrol langsung dengan masyarakat di berbagai daerah.
Bahkan saya lebih senang mendatangi langsung tempat aktivitas mereka dibandingkan mereka yang harus datang bertemu saya. Karena dengan begitu, saya bisa merasakan dan melihat langsung apa yang dilakukan sehari-hari.
Seperti di sawah di Brebes ini. Kenapa pakai caping? Karena memang panasnya luar biasa. Caping inilah juga yang melindungi para petani yang setiap hari bekerja di sini sejak pagi," tulis Puan pada 18 Juli silam di Facebook-nya dan dilihat ERA pada 22 Juli 2022.
Tak cuma menulis, Puan juga mengunggah fotonya berinteraksi dengan petani Brebes. [era]