DEMOKRASI.CO.ID - Ancaman hoax, politik adu domba, dan polarisasi politik menjelang Pemilu menjadi atensi Kapolri Jenderal Listyo Sigit yang disampaikan di depan ribuan santri Pondok Buntet Pesantren Cirebon, Selasa malam (26/7).
Kapolri mengingatkan, penggunaan informasi bohong dan politik adu domba, serta polarisasi politik lain yang terjadi di Pemilu 2019 masih dirasakan dampaknya hingga saat ini.
"Tadinya saudara atau teman dekat, jadi tidak saling sapa," kata Listyo diberitakan Kantor Berita RMOLJabar.
Menjelang Pemilu pada tahun 2024 nanti, Kapolri mengajak kepada para santri untuk menolak adanya bentuk polarisasi politik. Karena menurut Listyo, jika polarisasi tersebut terjadi, maka keutuhan dan persatuan bangsa Indonesia ini akan terancam.
"Persatuan dan kesatuan harus dijaga," kata Listyo.
Listyo juga meminta dukungan dan bantuan dari para ulama untuk bisa berperan dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat. Karena menurut Listyo, banyak titik-titik yang tidak bisa dijangkau oleh pihak kepolisian.
"Butuh sentuhan dari para kiai untuk memastikan kamtibmas di wilayah," tutup Listyo. [rmol]