DEMOKRASI.CO.ID - Merk rokok Sehat Tentrem mendadak jadi sorotan setelah diduga si pemilik bisnis adalah DPO pencabulan terhadapi santriwati di Pondok Pesantren Shiddiqiyyah Jombang bernama Mochamad Subchi Anzal Tsani (42) atau biasa disapa mas Bechi.
Merk rokok Sehat Tentrem yang diklaim sebagai ´rokok sehat´ dan bisa menyembuhkan berbagai penyakit cukup dikenal di kalangan para santri. Konon rokok ini dipercaya bisa menyembuhkan penyakit flu hingga asma.
Sebuah akun Twitter @partaisocmed pada 26 Juni 2022, mengunggah sebuah cuitan yang mengatakan bahwa Subchi alias mas Bechi memiliki banyak bisnis mulai dari Pabrik Maaqo hingga saham MPS pabrik rokok linting di Ploso. Namun, akibat gaya hidupnya yang hedon, satu-satunya bisnis yang tersisa adalah pabrik rokok Sehat Tentrem.
¨Salah satu bisnis yg masih tersisa adalah pabrik rokok ST (Sehat Tentrem). Dan demi menggenjot omzet dan kesehatan kantongnya maka para santri dan santriwati didorong untuk merokok. Tolong @YLKI_ID ikut memantau ini, benar tidak sih ada rokok yg bikin sehat?¨ tulis akun Twitter tersebut.
Tak hanya itu, diduga para santriwati ikut didorong untuk merokok dengan memakai produk rokok Sehat Tentrem. Alasannya demi menjaga kesehatan, padahal bertujuan untuk menaikkan omzet merk rokok tersebut. Beberapa foto yang memperlihatkan para santriwati PonPes sedang merokok juga tersebar di internet.
Rokok Sehat Tentrem (ST) sangat dikenal di kalangan para santri Pondok Pesantren di Jombang. Merk rokok ini sendiri sudah didistribusikan ke berbagai daerah di Indonesia mulai dari Malang hingga Jakarta.
Modus Mas Bechi Cabuli Santriwatinya Pakai Ilmu Metafakta, Korban Disuruh Telanjang untuk Transfer Ilmu
Subchi atau mas Bechi telah mendapat panggilan polisi untuk pemeriksaan sejak tahun 2019. Namun, kasus bergulir dengan lambat karena tersangka tidak kooperatif dan terus mangkir dari panggilan pemeriksaan oleh kepolisian.
Tak hanya itu, ayahnya yang seorang kiai dan pendiri PonPes bernama K.H Muhammad Mukhtar Mukhti turut ambil andil menghalangi polisi dalam menangkap anaknya.
Ia mengujarkan provokasi bahwa tuduhan kasus pelecehan seksual tersebut adalah bentuk fitnah dan penodaan terhadap PonPes Shiddiqiyah.
¨Bismillahirrahmanirrahim, Allahu akbar untuk keselamatan kita bersama, demi untuk kejayaan Indonesia Raya, masalah fitnah keluarga ini, kembali lah ke tempat masing-masing, jangan memaksakan diri mengambil anak saya yang kena fitnah ini. Semuanya itu adalah fitnah, Allahu Akbar!¨ ujar seorang kiai bernama K.H Muhammad Mukhtar Mukhti di depan ribuan santri PonPes.
Untuk menjalankan aksi bejatnya, Subchi atau mas Bechi mengklaim dirinya kuasai ilmu metafakta, dirinya bisa mentransfer ilmu jika korban membuka pakaian. Bechi juga mengatakan bahwa ilmu metafakta dapat digunakan untuk menyembuhkan penyakit dan mengabulkan keinginan seseorang.
Modus itu pun digunakan untuk melancarkan perbuatan bejatnya, mas Bechi awalnya melakukan rekrutmen pencarian tenaga kesehatan untuk PonPesnya yang nantinya akan diajarkan ilmu metafakta.
Para korban dijanjikan oleh Bechi untuk diajarkan ilmu tersebut namun harus membuka semua pakaian agar ilmunya dapat ditransfer. Korban yang menganggapnya tidak masuk akal awalnya menolak, namun Bechi bersikukuh mengatakan ilmu metafakta memang sulit dijelaskan dengan nalar.
Korban akhirnya terus dipaksa membuka baju hingga terjadilah pencabulan dan pemerkosaan. [tvonenews]