DEMOKRASI.CO.ID - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan tiba-tiba menulis terkait dengan masa-masa tahun 1995 di mana Presiden Soeharto pertama kali mengunjungi negara tersebut saat Perang Bosnia masih berkecamuk.
Hal ini diungkapkannya kala menyambut kunjungan Menteri Luar Negeri Bosnia dan Herzegovina Bisera Turkovic di kediaman pribadinya, Jumat (10/6) sore.
Dipantau dari akun resmi @luhut.pandjaitan, Eks Menko Polhukam itu mengatakan banyak terkenang masa lalu.
Salah satunya, tulis Luhut, masa-masa tahun 1995 di mana Presiden Soeharto pertama kali mengunjungi negara tersebut saat Perang Bosnia masih berkecamuk.
“Setelah mengalami masa peperangan yang begitu sulit selama kurang lebih tiga tahun lamanya, saya melihat Bosnia dan Herzegovina sudah semakin maju. Karena itulah hari ini saya dan Dr Bisera berdiskusi membahas peluang investasi dan perdagangan kedua negara di sektor pertahanan, dan pertanian, dan lain-lain,” kata Luhut Binsar dalam unggahan di akun Instagram pribadinya di Jakarta, Sabtu (11/6/2022).
Menko Luhut menjelaskan keduanya juga menakar sektor-sektor mana yang potensial untuk dieksplorasi. Selain itu, membahas peluang investasi dan perdagangan, khususnya di sektor pertahanan.
“Sebagai mantan prajurit militer, saya senang ketika mendengar dari beliau bahwa kedua negara sahabat ini berkomitmen untuk menindaklanjuti usulan kerja sama industri strategis, khususnya dalam pertukaran keahlian militer dalam produksi amunisi,” katanya.
Di sisi potensi investasi, Menko Luhut menyebut peluang bisnis di Indonesia untuk berpartisipasi dalam proyek infrastruktur kemitraan publik-swasta Bosnia dan Herzegovina.
“Saya sampaikan kepada beliau bahwa iklim investasi Indonesia semakin kondusif, terbukti banyak negara maju yang saat ini tertarik menanamkan modalnya ke Indonesia,” katanya.
Kedua orang penting itu juga bertukar pandangan mengenai stabilitas kawasan di Eropa. Menlu Bisera, menurut Menko Luhut, bisa menjadi sahabat yang dapat memberikan masukan strategis mengenai kawasan Eropa tenggara. Sebab, Bosnia dan Herzegovina dengan Indonesia punya kesamaan yaitu sama-sama negara yang mayoritas penduduknya beragama Islam.
Sebelum berpamitan, Menlu Bisera menyampaikan bahwa Indonesia akan selalu jadi mitra kunci bagi Bosnia dan Herzegovina, bukan hanya dalam politik dan sosial budaya, tetapi juga mitra strategis di sektor ekonomi.
”Beliau juga mengundang saya untuk berkunjung ke Bosnia dan berjanji akan menjamu kami dengan masakan kambing khas Bosnia dan Herzegovina yang kabarnya terkenal lezat itu,” pungkas Luhut Binsar. [wartaekonomi]