DEMOKRASI.CO.ID - Rohani Islam (Rohis) kampus Institut Pendidikan Dalam Negeri (IPDN) secara resmi telah konfirmasi pembatalan ceramah Ustaz Khalid Basalamah.
Rohis kampus IPDN secara resmi membatalkan acara ceramah Ustaz Khalid Basalamah usai viral penolakannya di media sosial.
Keterangan resmi itu dapat dilihat melalui akun media sosial Instagram resmi Rohis kampus IPDN soal pembatalan ceramah Ustaz Khalid Basalamah.
Tampak akun Instagram tersebut, mengunggah pamflet acara sembari memberi keterangan resminya tentang pembatalan ceramah Ustaz Khalid Basalamah.
“Mohon maaf! Kegiatan ini dibatalkan,” tulis akun resmi Rohis IPDN, dikutip Hops.ID dari @rohis_ipdn, pada Kamis, 16 Juni 2022.
Akun Rohis IPDN juga terlihat menutup kolom komentar. Sehingga tak tampak reaksi sejumlah pihak atas pembatalan itu.
Sebelumnya, viral pamflet berisi keterangan acara ceramah Ustaz Khalid Basalamah di kampus IPDN.
Dalam keterangan, acara ceramah Ustaz Khalid Basalamah dijadwalkan akan dilangsungkan pada tanggal 17 Juni 2022.
Namun, tak berselang lama, acara tersebut mendapat penolakan dari banyak pihak. Reaksi penolakan itu mambanjiri di media sosial.
Aksi penolakan itu beralasan, Ustaz Khalid Basalamah dinilai isi ceramahnya cenderung tidak sesuai dengan pemahaman Islam moderat.
Mereka menyebut, Ustaz Khalid Basalamah terbilang bagian dari penceramah yang beraliran wahabi.
Hal itu seperti disuarakan oleh pengguna Twitter @Aguskrisyanto7 yang menolak keras kedatangan Ustaz Khalid Basalamah di kampus IPDN.
“IPDN kemasukan wahabi, tolak khalid di IPDN. Viralkan,” tambah dia. Sembari menautkan tagar #kemendagri,” tulisnya, sebagaimana dikutip Hops.ID sebelumnya.
Tak hanya itu, akibatnya, sejumlah pihak justru menyasar kementerian dalam negeri yang dinilai kecolongan.
“Pak @titokarnavian.id @titokarnavian @kemendagri tolong dipertimbangkan lagi untuk acara ini, Pak. Sudah jelas lho pak #ustadkhalidbasalamah termasuk salah satu ustaz radikal,” tulis juga admin @kombatan_merah di Instagramnya.
“Katakan tolak/tidak untuk menggunakan jasa #ustadkhalidbasalamah,” tambah dia tegas.
Harusnya, lanjut dia, kampus IPDN lebih selektif dalam mengundang penceramah.
“Masih banyak ustadz lain yang lebih kompeten,” tukasnya.
Sebab, katanya, bilamana tidak selektif dalam mencari penceramah, akan berakibat fatal terhadap pemahaman keislaman seseorang.
“Masa ASN @kemendagri mau jadi sarang radikal,” katanya lagi.*** [hops]