DEMOKRASI.CO.ID - Acara Silaturahmi Ikatan Alumni GP Ansor yang digelar di halaman gedung Museum Nahdlatul Ulama Kota Surabaya, Jumat (17/6/2022), bubar setelah didatangi puluhan anggota Banser.
Video peristiwa itu pun viral di media sosial. “Oknum GP Ansor berulah lagi🤦🏻 Ormas Banser-Ansor membubarkan paksa acara PPKN (Pergerakan Penganut Khittah Nahdliyyah) & mempersekusi secara kasar bbrp pimpinannya spti Cak Choirul Anam (Mantan Ketua PW GP Ansor zaman Gus Dur). Kejadian sore di Museum NU Jl. Gayungsari Surabaya,” tulis akun @ZeroDemoCRAZY di twitter, dikutip fajar.co.id, Sabtu malam (18/6/2022).
Dalam video itu tampak Choirul Anam dipaksa membuka jaket yang dikenakannya. “Ormas Banser-Ansor membubarkan paksa acara PPKN (Pergerakan Penganut Khittah Nahdliyyah) & mempersekusi secara kasar bbrp pimpinannya spti Cak Choirul Anam (Mantan Ketua PW GP Ansor zaman Gus Dur),” tulis akun tersebut sembari menunjukkan video peristiwa.
Sebelumnya, Ketua Pimpinan GP Ansor Surabaya, Faridz Afif, menyatakan organisasi yang mengatasnamakan Ikatan Alumni (IKA) GP Ansor itu ilegal.
Dia menegaskan bahwa tidak ada ikatan alumni GP Ansor. Menurutnya, kader yang telah menyelesaikan khidmatnya di Ansor itu seharusnya melanjutkan pengabdian mereka di Nahdlatul Ulama (NU), bukan malah membentuk ikatan alumni.
“Kami tidak mempermasalahkan acara tersebut, tetapi jangan membawa nama Ansor dan Banser. Coba kalau tidak ada kata-kata Ansor dan Banser, tidak akan kami bubarkan,” katanya, saat mendatangi lokasi.
Kericuhan terjadi saat para pengurus GP Ansor Surabaya melepas sejumlah atribut yang mengatasnamakan Ansor dan Banser dalam Silaturahmi IKA GP Ansor dan Banser Jawa Timur dan deklarasi Pergerakan Penganut Khittah Nahdliyyah (PPKN).
Kedatangan anggota Ansor dan Banser itu sempat mendapat reaksi dari panitia dan peserta kegiatan. Kedua kubu sempat terlibat adu mulut, tetapi kemudian kegiatan itu berhasil dibubarkan.
Selain itu, lanjut Afif, Silaturahmi Ikatan Alumni Ansor tersebut juga tidak izin Pimpinan Pusat GP Ansor maupun Pimpinan Wilayah GP Ansor Jatim.
“Kami mendapatkan perintah dari pimpinan pusat dan wilayah untuk menertibkannya,” ujar dia. [fajar]