DEMOKRASI.CO.ID - Beredar video viral yang merekam aksi balap liar yang digelar sekelompok anak muda di Jember, Jawa Timur. Video amatir tersebut merekam kecelakaan beruntun yang melibatkan sejumlah peserta balap liar.
Informasi yang dihimpun, balapan liar tersebut digelar sebuah komunitas balap liar pada Sabtu (18/06) dini hari sekitar pukul 02.00 Wib. Persisnya di depan Roxy Mall, Jalan Hayam Wuruk, Kecamatan Kaliwates. Kawasan tersebut memang menjadi favorit para peserta balap liar karena jalan yang lebar dan lurus dengan jalur yang cukup panjang.
Dalam video, nampak seorang peserta balap liar yang terjatuh hingga kemudian ditabrak oleh belasan pebalap liar lainnya di belakang. Dalam video selanjutnya, nampak seorang pembalap liar yang masih berusia remaja, sedang sekarat dan berupaya untuk dibawa ke rumah sakit.
Di kedua video tersebut, terdengar suara sorakan warga yang mensyukuri insiden kecelakaan tersebut.
Sementara itu, rekaman kamera video CCTV milik Dishub Jember di lokasi yang sama, juga menunjukkan insiden yang sama.
"Di sini memang jadi langganan balapan liar. Pas malam Sabtu dan Minggu, " ujar Farida, salah satu warga sekitar yang menjadi saksi mata peristiwa.
Masyarakat, lanjutnya, sebenarnya sudah sering mengeluhkan aksi balap liar yang rutin digelar setiap akhir pekan. "Sangat mengganggu waktu istirahat kita. Sudah sering dikeluhkan tapi belum ada tindakan nyata dari polisi. Padahal, di situ jalan utama kota dan lokasi kejadian kecelakaan tadi, persis berdekatan dengan pos polisi," tutur Farida.
Kasat Lantas Polres Jember, AKP Enggar Laufria saat dikonfirmasi, membenarkan peristiwa. Meski dalam video terlihat ada beberapa peserta balap liar yang mengalami kecelakaan, namun menurut polisi, hanya satu yang dilarikan ke polisi.
"Seorang, peserta balap liar yang menjadi korban kecelakaan itu, kini masih dalam perawatan di rumah sakit. Sehingga belum bisa dimintai keterangan," tutur Enggar.
Dalam peristiwa itu, polisi juga sudah mengamankan dua buah sepeda motor yang digunakan dalam balap liar yakni Yamaha R 15 dan Yamaha Aerox. Polisi juga telah memintai keterangan seorang saksi yang melihat langsung kejadian.
"Penyelidikan masih berlangsung dan belum ada tersangka," ujar polwan berjilbab ini.
Enggar mengakui, lokasi kejadian sebenarnya ada di dekat pos polisi lalu lintas yang ada di jalan Hayam Wuruk. Namub, pos polantas tersebut sedang tutup saat peristiwa terjadi sehingga tidak ada polisi yang berjaga.
"Memang di sana ada pos polisi tapi sedang tutup. Tidak beroperasi 24 jam karena keterbatasan jumlah personel kami. Yang beroperasi 24 jam ada dua tapi bukan di lokasi tersebut," papar Enggar.
Satlantas Polres Jember bersama satuan lain, menurut Enggar sebenarnya sudah melakukan patroli rutin untuk mencegah balap liar. Terutama pada akhir pekan yang sering digunakan anak muda untuk menggelar balap liar.
"Tapi karena keterbatasan jumlah petugas polisi. Jadi ibarat polisi ke utara, balapan liarnya di selatan. Kira-kira seperti itu," tutur Enggar.
Meski demikian, Enggar berjanji untuk meningkatkan patroli dengan memaksimalkan jumlah personel yang ada, guna memberantas balap liar yang sudah meresahkan warga.
"Sejauh ini, sudah ada tiga titik di tiga kecamatan yakni di Sumbersari, Patrang dan Kaliwates yang sudah kita petakan sebagai lokasi balap liar," katanya. [merdeka]