DEMOKRASI.CO.ID - Ketua Majelis Sang Presiden, nama Amsori menjadi perbincangan setelah mengaku sebagai anggota LPBH NU.
Tak hanya itu, Pada Pilpres 2019, Amsori merupakan bagian dari Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Amin.
Amsori juga mengaku sebagai Eks 212 KMA ( Kawal Maruf Amin). Bahkan ia jadi garda terdepan yang mendukung Ahok untuk menjadi Dirut BUMN.
Diketahui Majelis Sang Presiden dihadiri oleh sekelompok orang yang mengaku eks HTI, eks FPI, hingga mantan narapidana aksi terorisme.
Mereka mendeklarasikan diri mendukung Anies Baswedan di ballroom Birawa, Hotel Bidakara Grand Pancoran, Jakarta Selatan, Rabu (8/6/2022).
Hal tersebut, langsung mendappat komentar dari orang NU.
Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Bidang Keagamaan, Ahmad Fahrurrozi atau akrab disapa Gus Fahrur mengatakan Amsori tidak lagi tercatat sebagai kader NU.
Gus Fahrur pun membenarkan bahwa Amsori pernah menjabat sebagai Wakil Ketua Pengurus Lembaga Penyuluhan dan Bantuan Hukum Nahdlatul Ulama (LPBHNU) saat masa kepemimpinan Said Aqil Siradj sebagai Ketua Umum PBNU.
“Sekarang kan sudah tidak menjabat lagi (sebagai pengurus), waktu kepengurusan kemarin juga tidak aktif, berarti bukan kader lagi,” kata Fahrurnya.
Fahrur juga menegaskan bahwa keterlibatan Amsori dalam acara deklarasi dukungan Anies Baswedan menjadi presiden, tidak ada sangkut pautnya dengan NU.
“Yang jelas tidak mewakili organisasi NU, sikap ketua umum PBNU sangat jelas, melarang penggunaan atribut NU untuk kegiatan dukung-mendukung capres tertentu,” jelasnya.
Nama Amsori tercatat sebagai Wakil Ketua LPBH NU masa khidmat 2015-2020. Di sana tertulis Wakil Ketua: H Amsori SH MH MM.
Masih dari situs yang sama, nama Amsori sudah tak lagi terdaftar di kepengurusan LPBH NU masa khidmat 2022-2027.
Meskipun Amsori belum juga memberikan keterangan lebih lanjut mengenai keterlibatannya dalam acara deklarasi tersebut.
Sosok Amsori memang terlihat berada di lokasi acara selama deklarasi berlangsung.
Bahkan, beberapa tamu undangan mengaku mengetahui acara tersebut dan menerima undangan dari seseorang yang bernama Amsori.
“Saya diundang. Bukan inisiator. (Diundang oleh) Ustaz Amsori,” kata Kartono, salah satu mantan narapidana teroris yang menjadi peserta deklarasi. [poskota]