DEMOKRASI.CO.ID - Meskipun tetap akan membantu memasok senjata ke Kiev, Amerika Serikat tegas tidak akan mengirimkan peralatan yang bisa digunakan Ukraina untuk menyerang balik Rusia.
Hal itu kembali dipastikan Duta Besar AS untuk PBB Linda Thomas- Greenfield dalam sebuah pernyataan pada Selasa (31/5) waktu setempat.
“Lihat, ini sangat sangat sederhana. Kami sudah jelas sejak hari pertama bahwa kami akan memberi Ukraina senjata untuk mempertahankan diri dari agresi Rusia, untuk mempertahankan diri di dalam perbatasannya, bukan untuk menyerang balik Rusia,” kata Thomas-Greenfield kepada wartawan pada konferensi pers yang menandai berakhirnya masa kepresidenan Washington di Dewan Keamanan PBB, seperti dikutip dari AFP, Rabu (1/6).
“Kami tidak menyediakan senjata apa pun yang memungkinkan Ukraina menyerang Rusia dari dalam Ukraina, dan Presiden (Joe) Biden sangat jelas tentang itu," katanya, menambahkan bahwa AS tidak akan menjadi bagian dari pihak yang berperang.
Pada Senin (30/5), Biden mengkonfirmasi spekulasi media bahwa AS bermaksud untuk mengirimkan beberapa sistem peluncur roket (MLRS) ke Ukraina. Biden memastikan bahwa dia tidak akan mengirim sistem roket ke Ukraina yang dapat meluluhlantakkan Rusia.
Outlet media AS telah menyebutkan sistem MLRS mungkin ditujukan untuk Ukraina, yaitu peluncur berlacak M270 yang pensiun pada tahun 2003, dan Sistem Roket Artileri Mobilitas Tinggi M142 (HIMARS) yang lebih modern. Keduanya dapat meluncurkan rudal balistik taktis dengan jangkauan hingga 300 kilometer, serta roket rentetan dengan jangkauan efektif sekitar 30 kilometer.
“Tujuh puluh kilometer lebih dari cukup bagi kami,” kata penasihat presiden Ukraina Alexey Arestovich pada Senin, mengomentari apa yang dia katakan adalah rudal yang akan dikirim AS ke Kiev. Dia juga mengancam akan "mengamuk" jika Washington berubah pikiran.
Sejauh ini, AS dan sekutu NATO-nya telah mengirim lebih dari 100 artileri penarik dan self-propelled untuk menggantikan beberapa kerugian tempur Ukraina. Sejak dimulainya permusuhan pada Februari, pasukan Kiev telah kehilangan lebih dari 450 peluncur MLRS di samping lebih dari 1.700 artileri, kata Kementerian Pertahanan Rusia, Selasa.
Rusia telah berulang kali memperingatkan AS dan sekutu NATO-nya agar tidak mengirim senjata ke Ukraina. Pers Barat telah menuliskan kekhawatiran akan adanya pembalasan jika ada sistem artileri yang digunakan untuk menyerang wilayah Rusia.
Moskow menyalahkan artileri Ukraina atas lebih dari setengah lusin tembakan lintas perbatasan yang telah menewaskan warga sipil dan menyebabkan kerusakan properti. Kiev tidak mengklaim atau menyangkal bertanggung jawab atas insiden tersebut. [rmol]