DEMOKRASI.CO.ID - Pemilik tempat usaha Babiambo, Sergio mengaku, tempat usahanya sudah tutup sejak 2020 akibat pandemi Covid-19. Dia juga mengaku, usaha yang digeluti di Kelurahan Kelapa Gading Timur, Kecamatan Kepala Gading, Jakarta Utara, hanya berlangsung selama tiga bulan.
Video pengakuan Sergio itu tersebar luas di berbagai kanal media sosial (medsos). "Saya kaget viral. (Tutup) sebelum ada lockdown sepertinya," ujar Sergio kepada wartawan di Jakarta pada pekan kemarin.
Pengakuan Sergio itu muncul setelah usahanya berjualan nasi Padang babi viral di medsos. Hal itu menimbulkan keresahan dan kegaduhan di publik. Polsek Kepala Gading pun sampai menggerebek rumahnya, hingga ia akhirnya meminta maaf.
Benarkah pengakuan Sergio tersebut? Dari penelusuran, ternyata ada fakta lain. Akun Twitter @babiambo ternyata malah baru dibuat pada Feburari 2021.
Usaha yang dirintis Sergio itu mengusung tagline 'The first non-halal Padang food in Indonesia'. Tagline yang sama juga tertulis di akun Instagram babiambo, yang kini sudah lenyap setelah warganet heboh dengan adanya penjual nasi Padang berbahan babi.
Sebelum kasus penggerebekan oleh aparat, Babiambo Kepala Gading masih berjualan di Gofood. Akun @NephiLaxmus juga masih menemukan menu nasi babi gulai, nasib babi rendang, hingga nasi babi bakar di Gofood. "Lapak di Gofood masih ada dengan status toko tutup. Belum di-takedown," kata warganet tersebut. Hanya saja, kini ketika penulis melakukan pencarian, toko tersebut sudah tidak ada.
Sebelumnya, Kepala Seksi Pengawasan dan Pengendalian Disparekraf DKI Iffan mengatakan, pihaknya sedang melakukan pengecekan terkait ramainya nasi Padang babi di Kelapa Gading. "Sudah ditindak ke lapangan. Saya masih menunggu ya," kata Iffan saat dihubungi di Jakarta, Jumat (10/6/2022). [populis]