logo
×

Selasa, 07 Juni 2022

Rusia Ditipu, Amerika Tetap Pasok Rudal Jarak Jauh ke Ukraina

Rusia Ditipu, Amerika Tetap Pasok Rudal Jarak Jauh ke Ukraina

DEMOKRASI.CO.ID - Respons keras ditunjukkan oleh Menteri Luar Negeri Rusia, Sergey Lavrov, saat mengetahui fakta bahwa Amerika Serikat (AS) tetap memasok rudal jarak jauh untuk mendukung Ukraina. Padahal, AS sebelumnya menyatakan sikap untuk tidak lagi mengirim senjata ke Ukraina.

"Kami tidak akan mengirim sistem roket ke Ukraina yang bisa menyerang Rusia," bunyi pernyataan Presiden Amerika Serikat, Joe Biden Minggu 30 Mei 2022, dikutip VIVA Militer dari Russia Today, 

Pernyataan Biden tersebut membantah kabar yang disebar sejumlah media Amerika, yang menyebut bahwa Negeri Paman Sam akan kembali mengirim sistem Pelucur Multi-Roket (MLRS) M270, dan MLRS M142 HIMARS

Siapa sangka, hanya berselang dua hari Amerika justru secara resmi mengumumkan pengiriman bantuan militer baru ke Ukraina. Paket yang dikirim Amerika termasuk Sistem Peluncur Multi-Roket M142 HIMARS.

Usai mendengar kabar itu, Lavrov mewakili Rusia mengecam sikap Amerika yang dianggap telah menipu pihaknya. Sesuai dengan sikap Presiden Rusia, Vladimir Putin, Lavrov menegaskan bahwa Rusia akan melakukan tindakan tegas jika Amerika terus menyuplai rudal jarak jauh ke Ukraina.

"Presiden Rusia, Vladimir Putin, sudah memberikan komentar terkait situasi yang akan muncul dengan datangnya persenjataan baru (ke Ukraina)," ucap Lavrov dikutip VIVA Militer dari Kantor Berita Rusia, TASS.

"Saya hanya bisa menambahkan bahwa, semakin jauh jangkauan yang akan Anda suplai, semakin jauh pula kami akan bergerak dari wilayah kami melampaui garis. Di mana, Neo-Nazi bisa mengancam Federasi Rusia," katanya.

Bukan cuma Amerika, Inggris dan negara-negara anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) juga mendapat ancaman yang sama.

Rusia menganggap Amerika, Inggris dan NATO telah melanggar perjanjian keamanan antar-negara tahun 1999. Lavrov dengan lantang menyebut Amerika dan sekutunya tak lebih sebagai pembohong.

"Intinya adalah, kami memperingatkan Inggris Raya, Amerika Serikat dan anggota NATO lainnya," ujar Lavrov melanjutkan.  

"Anda telah menandatangani komitmen pada tahun 1999, bahwa tidak ada negara yang akan memperkuat keamanannya dengan mengorbankan keamanan negara lain. Mengapa Anda tidak melakukan itu? Mengapa itu ternyata bohong?" katanya. [viva]

Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: