DEMOKRASI.CO.ID - Jagad media sosial Twitter diramaikan dengan gerakan tagar #2024IkutKomandoIBHRS sejak Jumat pagi (17/6).
Pantauan redaksi, hingga pukul 09.30 WIB, tagar tersebut telah ditulis sebanyak 13,2 ribu kali oleh pengguna Twitter, tagar ini juga terpantau sudah ramai disuarakan sejak Kamis kemarin.
Mayoritas menuliskan dukungannya untuk tetap bersama Habib Rizieq Shihab.
"Ikutilah ulama yang dibenci kaum kafir, kaum munafiq, dan kaum fasik. Dan jauhilah ulama yang disenangi kaum kafir, kaum munafiq, serta kaum fasik, karena akan menyesatkanmu,menjauhimu dari keridhoan Allah. #2024IkutKomandoIBHRS," tulis akun Twitter @mpricopedes.
Tak sedikit pula warganet yang menggaungkan #2024IkutKomandoIBHRS dengan gelaran Pilpres 2024 yang kini sudah memasuki tahapan pemilu.
"Dukung orang benar untuk jadi pemimpin dengan cara yang benar, tolak presidential threshold 20% #2024IkutKomandoIBHRS," sambung akun @Yunardi99.
"IB-HRS ditanya oleh seseorang: 'kapan yaa Habib kita istirahat dari perjuangan?' | Beliau menjawab: 'istirahat dari perjuangan nanti saat di Surganya Allah SWT'. #2024IkutKomandoIBHRS Adakah yang rindu beliau (IB-HRS)? Doakan selalu semoga Allah menjaganya," tulis @QaillaAsyiqah.
Habib Rizieq Shihab saat ini masih menjalani hukuman penjara atas kasus penyebaran kabar bohong soal hasil swab test RS UMMI, Bogor, Jawa Barat. Belakangan dikabarkan, Habib Rizieq yang divonis empat tahun penjara akan bebas sebelum gelaran Pilpres 2024.
Sepak terjang Habib Rizieq di kancah perpolitikan Tanah Air sudah tidak diragukan. Yang paling menyedot perhatian publik adalah soal kasus penistaan agama yang menjerat mantan Gubernur Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
Lewat komando Habib Rizieq, jutaan umat muslim Indonesia mampu berkumpul dengan tertib berbalut "Aksi Bela Islam" berjilid-jilid. Gerakan ini pun mampu meruntuhkan Ahok yang saat itu dijagokan dalam Pilkada DKI 2017 silam bersama Djarot Saiful Hidayat.
Manuver politik Habib Rizieq bersama umatnya kembali berlanjut pada Pilpres 2019. Saat itu, melalui Ijtima Ulama, Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Ulama (GNPF) serta beberapa ormas Islam lainnya memutuskan memberi dukungan kepada pasangan Prabowo-Sandiaga Uno. [rmol]