DEMOKRASI.CO.ID - Dua demonstran meninggal ditembak mati polisi saat melakukan demonstrasi yang dipicu pernyataan pejabat partai berkuasa tentang Nabi Muhammad SAW di Kota Ranchi, India.
Salah seorang polisi, "Polisi terpaksa melepaskan tembakan guna membubarkan para demonstran, namun peluru mengenai beberapa dari mereka. Hal ini berakibat pada kematian dua orang," pada AFP, seperti dikutip tvOnenews, Sabtu (11/6).
Unjuk rasa terjadi pada Jumat (10/6) pagi waktu setempat. Menurut kantor berita India, ANI, penembakan dilakukan kedua belah pihak saat demo menjadi rusuh.
Beberapa kendaraan dibakar dan dirusak, pelemparan batu juga terjadi selama aksi berlangsung. Hingga Jumat malam waktu setempat, setidaknya ada enam korban luka yang dibawa ke Rumah Sakit Sadar. Salah satu korban yang mengalami luka tembak sehingga dirujuk ke RS RIMS.
Untuk meredakan amuk massa, pemerintah menghentikan semua layanan internet untuk sementara di Kota Ranchi hingga Sabtu (11/6) pukul 6 pagi waktu setempat.
Sebelumnya mantan juru bicara Partai Bharatiya Janata (BJP) yang berkuasa di India, Nupur Sharma, memberi komentar yang dinilai menghina Nabi Muhammad SAW dalam sebuah acara televisi. Buntutnya, berbagai Negara Teluk menyatakan amarah terhadap komentar kontroversial Sharma. Aksi protes juga terjadi di beberapa negara bagian, termasuk Punjab, New Delhi, dan Uttar Pradesh.
Belakangan Sharma mencabut komentarnya dan menuliskan permintaan maaf. "Jika kata-kata saya telah menyebabkan ketidaknyamanan atau menyakiti perasaan keagamaan siapa pun, dengan ini saya mencabut pernyataan saya tanpa syarat," tulis Sharma di halaman Twitternya dalam bahasa Inggris, Minggu (5/6).
Diketahui wanita berusia 37 tahun itu telah dinonaktifkan dari jabatannya sebagai juru bicara BJP. Pihak partai juga menyatakan bahwa komentar yang dilontarkan Sharma sangat bertentangan dengan posisi partai, terutama partai ini pula yang menaungi Perdana Menteri (PM) Narendra Modi. [tvonennews]