DEMOKRASI.CO.ID - Aksi protes terjadi selama dua hari berturut-turut di India memprotes proses rekrutmen militer baru. Para demonstran melempari polisi dengan batu dan bahkan membakar sejumlah gerbong kereta api dalam aksinya.
Seperti dilansir Reuters, Jumat (17/6/2022), pemerintahan Perdana Menteri (PM) Narendra Modi, pekan ini, mengumumkan perombakan proses rekrutmen untuk militer India yang beranggotakan 1,38 juta personel.
Perombakan ini bertujuan untuk merekrut lebih banyak personel dengan masa kontrak empat tahun, juga menurunkan batasan usia minimum personel.
Namun, banyak calon pendaftar yang menyatakan mereka seharusnya diizinkan mengabdi lebih lama dari empat tahun.
Partai-partai oposisi dan sejumlah anggota Partai Bharatiya Janata (BJP) yang berkuasa dan menaungi PM Modi, menyebut sistem baru itu akan memicu lebih banyak pengangguran di negara yang bergulat dengan masalah pengangguran itu.
Dalam unjuk rasa di wilayah Haryana pada Kamis (16/6) waktu setempat, kepolisian sempat melepas tembakan ke udara untuk memukul mundur kerumunan orang yang melemparkan batu ke arah mereka.
Para demonstran kembali berkumpul pada Jumat (17/6) waktu setempat dan melakukan aksi yang lebih rusuh, salah satunya membakar sejumlah gerbong kereta api di setidaknya dua stasiun yang ada di wilayah Bihar. Aksi anarkis semacam itu, sebut polisi setempat, telah mengganggu layanan kereta api.
"Mereka memblokir kereta api di 10 tempat hari ini," tutur seorang pejabat senior kepolisian di Bihar, Sanjay Singh, kepada Reuters.
Lihat juga video 'Polisi Tangkap Ratusan Pengunjuk Rasa Pemrotes Ujaran Menghina Nabi Muhammad:
Dia menambahkan bahwa lebih dari 100 orang ditangkap dalam unjuk rasa di berbagai wilayah India pada Kamis (16/6) waktu setempat.
Ratusan orang juga berkumpul di kota Secunderabad dalam pertanda yang menunjukkan unjuk rasa semakin meluas. Di kota itu, para demonstran dilaporkan juga melemparkan bebatuan ke arah polisi yang berjaga dan melakukan pembakaran properti.
"Mereka juga melakukan pembakaran terhadap sejumlah properti di stasiun kereta api Secunderabad," ucap pejabat kepolisian setempat, AR Srinivas.
Sistem rekrutmen baru, yang disebut Agnipath atau jalur api dalam bahasa Hindi, akan menerima pria dan wanita berusia antara 17,5 tahun hingga 21 tahun untuk masa tugas empat tahun dengan pangkat non-perwira.
Dalam sistem baru, hanya sekitar satu seperempat personel di antaranya yang akan dipertahankan untuk masa tugas lebih lama.
Tentara India sebelumnya direkrut oleh Angkatan Darat, Angkatan Laut dan Angkatan Udara secara terpisah, dan biasanya mengabdi hingga 17 tahun, untuk pangkat terendah.
Pemerintah India, pada Jumat (17/6) waktu setempat, juga mengumumkan perpanjangan satu kali untuk batasan usia maksimum untuk bergabung dengan militer, menjadi 23 tahun. Rekrutmen militer India telah dibekukan selama dua tahun terakhir, yang sebagian besar karena pandemi virus Corona (COVID-19).
"Pemerintah telah memutuskan bahwa waiver selama satu kali akan diberikan untuk siklus rekrutmen yang diusulkan tahun 2022," demikian pernyataan Kementerian Pertahanan India.
Angkatan Bersenjata India menargetkan untuk merekrut sekitar 46.000 orang di bawah sistem baru yang berlaku tahun ini. [detik]