logo
×

Minggu, 12 Juni 2022

Posisinya Mirip Luhut, Jokowi Gak akan Pernah Berani Reshuffle Dua Menteri yang Kebelet Nyapres Ini

Posisinya Mirip Luhut, Jokowi Gak akan Pernah Berani Reshuffle Dua Menteri yang Kebelet Nyapres Ini

DEMOKRASI.CO.ID - Pengamat politik Ubedilah Badrun menilai Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak akan berani me-reshuffle para menteri di kabinet yang kebelet menjadi Capres 2024. Satu di antara menteri yang terlihat kebelet berkontestasi pada Pilpres 2024 ialah Erick Thohir.

"Mana berani Jokowi reshufle Erick Thohir," kata Ubedilah melalui layanan pesan, Minggu (12/6). 

Aktivis 1998 itu mengatakan bahwa Jokowi dalam beberapa kali momentum reshuffle tidak pernah berani mencopot menteri yang memiliki bisnis besar. 

"Misalnya, terhadap Luhut Binsar Panjaitan (LBP). Beberapa kali momentum reshuffle, LBP selalu dipakai jadi menteri. Kira-kira posisi Erick Thohir itu mirip LBP generasi kedua," lanjut Ubedilah.

Dosen Universitas Negeri Jakarta itu melanjutkan menteri lain yang juga kebelet menjadi capres ialah Airlangga Hartarto.  

Menurut Ubedilah, Jokowi juga tidak akan me-reshuffle Airlangga, bahkan Menko Perekonomian itu sudah membentuk koalisi untuk Pilpres 2024. Airlangga yang juga berstatus sebagai Ketum Golkar sudah membentuk Koalisi Indonesia Bersatu bersama PAN dan PPP.

Gabungan tiga partai itu sudah bisa mengusung tokoh untuk menjadi Capres-Cawapres pada 2024.

"Kepada Airlangga, Jokowi juga tidak berani, apalagi Airlangga sudah membentuk KIB bersama PAN dan PPP.  Suatu koalisi yang direstui Jokowi sebagai alternatif," ujar Ubedilah.

Politikus PDI Perjuangan (PDIP) Masinton Pasaribu sebelumnya mendorong Jokowi me-reshuffle menteri yang tidak fokus bekerja dan sibuk pencapresan.

"Jadi, saya lihat, memang harus segera dilakukanlah itu, dilakukan reshuffle. Jadi reshuffle-nya jangan sebagai wacana saja," ujar dia dalam sebuah diskusi, Sabtu (11/6). 

Masinton menuturkan bahwa reshuffle menjadi penting agar kabinet Jokowi fokus bekerja. Namun, menteri yang nantinya masuk kabinet harus sosok yang siap bekerja dan bukan sekadar tebar pesona.

"Ya, haruslah (reshuffle), supaya fokus, jangan juga nanti menteri yang masuk itu malah enggak fokus lagi, malah memanfaatkan buat kampanye lagi," ujar pendiri REPDEM tersebut. [wartaekonomi]

Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: