DEMOKRASI.CO.ID - Kepolisian Texas mengungkap seorang guru sempat menutup pintu luar SD Robb Texas ketika pelaku penembakan, Salvador Ramos memasuki sekolahnya. Namun, pintu itu tak terkunci secara otomatis seperti biasanya.
Polisi mengungkap guru tersebut sempat membuka pintu sesaat sebelum Ramos memasuki SD Robb di Uvalde, Texas, Selasa (24/5) lalu. Kepala Komunikasi SD Robb, Travis Considine, menyebut guru itu sempat menyangga pintu dengan batu. Begitu ia menyadari Ramos membawa senjata, ia langsung menutup pintu namun pintu itu tidak terkunci.
"Kami memang memverifikasi dia menutup pintu. Pintu tidak mengunci. Kami baru tahu sebanyak itu dan sekarang penyelidik sedang mendalami mengapa pintu itu tidak terkunci," kata Considine seperti dilansir dari AP, Minggu (1/6/2022).
Considine mengatakan guru itu awalnya membuka pintu tetapi berlari kembali ke dalam untuk menelepon 911 ketika Ramos menabrakkan truknya di sekolah.
"Dia kembali keluar saat sedang menelepon, dia mendengar seseorang berteriak, `Dia punya pistol!`, dia melihat Ramos melompati pagar dan membawa pistol, jadi dia berlari kembali ke dalam dan mengeluarkan batu penyangga pintu," ungkap Considin.
Sementara, Pengacara San Antonio, Don Flanary, mengatakan bahwa karyawan SD Robb, yang tidak disebutkan namanya, menutup pintu setelah menyadari bahwa seorang pria bersenjata sedang berkeliaran. Dia diduga menopang pintu terbuka untuk membawa makanan dari mobil ke ruang kelas.
"Dia menendang batu itu ketika dia masuk kembali. Dia ingat menutup pintu sambil memberi tahu 911 bahwa Ramos mulai menembak," kata Flanary kepada San Antonio Express-News.
"Dia pikir pintunya akan terkunci karena pintu itu seharusnya selalu terkunci," kata Flanary.
Sebelumnya, remaja 18 tahun diidentifikasi bernama Salvador Ramos melontarkan tembakan membabi-buta ke arah anak-anak di Sekolah Dasar Robb, Uvalde, Texas Selatan, hingga menewaskan 19 anak dan 2 orang dewasa. Ramos merupakan siswa SMA Uvalde dan berkewarganegaraan AS.
Sejauh ini, polisi menemukan 142 peluru yang dihabiskan di dalam sekolah dari senapan Ramos, serta hampir dua lusin lagi di properti sekolah di luar gedung.
Secara keseluruhan, Ramos memiliki 60 magazines (firearm) dan 1.657 peluru, termasuk beberapa yang tertinggal di truk ketika dia menabrakkan kendaraan itu di luar sekolah sebelum serangan. Polisi juga menemukan dua firearm di kediaman Salvador Ramos. [law-justice]