DEMOKRASI.CO.ID - Mantan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla mengatakan Partai Nasdem merupakan partai menengah yang memiliki peranan penting dalam Pemilu 2024 mendatang. Penjajakan yang dilakukan partai politik kepada Nasdem sebagai bagian dari proses mencari sosok terbaik.
“Sekarang bagaiman ke depan, seperti saya katakan kita masuk romantika pemilihan hubungan silaturahim, Om Surya sudah banyak menerima tamu, dan pembicaraan sangat pening tapi saya bilang, pentingnya partai menengah dalam keadaan sekarang ini,” ucap JK dalam acara Seminar Kebangsaan, Dewan Pakar Pusat Partai Nasdem, Golden Ballroom, Hotel Sultan, Senayan, Kamis (16/6).
Dia menambahkan, pemimpin Indonesia ke depan harus lebih baik. Meski demikian untuk mencari yang terbaik bagi bangsa sangat sulit. Sebab, harus menghormati partai politik lainnya yang akan berkoalisi.
“Ada yang terbaik tapi gak punya partai, ada yang punya partai tapi tidak terbaik. Sekarang bagaimana yang terbaik itu memilikii parrtai dan memenuhi syarat elektabilitas inilah pendidikan kita semua,” imbuhnya.
Menurutnya, tujuan negara harus mampu memberikan rasa adil dan makmur bagi seluruh rakyat Indonesia. Salah satunya, keadilan di bidang ekonomi.
“Saya ingin sampaikan selama 70 tahun kita merasakan terjadi konflik yang besar 15 kali. Dari 15 kali itu 11 kali karena ketidakaadilaan, ketidakadilan daerah, ketidakadilan politik, ketidakadilan ekonomi, wilayah semua ketidakadilan,”katanya.
Dia menambahkan pemimpin negara harus mampu memahami situasi dan kondisi baik dari dalam dan luar negeri. Termasuk, kata JK pemimpin kedepan harus mengerti selain masalah ekonomi.
“Masalah keadiapan tapi juga bagaimana memajukan bangsa ini, di samping itu dewasa ini dunia mengalami masalah tekonologi harus pahami tekomlogi, di samping itu jangka pendek bagaimana masalah dunia ini,” ucapnya.
“Itulah hal-hal yang jadi masalah-masalah yang harus kita hadapi, mudah-mudahan dalam Rakernas hasil solusi-solusi yang baik sehingga mendapatkan pemimpin yang terbaik dari sisi pengetahuan,” tutupnya.(rmol/pojoksatu/fajar)