DEMOKRASI.CO.ID - Politisi Partai Demokrat Cipta Panca Laksana mengaku heran dengan Kantor Staf Presiden (KSP) terkhusunya Moeldoko membuka sekolah staf Presiden untuk calon negarawan.
Padahal mengingat kilas balik jejak Moeldoko sendiri justru pernah membegal partai yakni Partai Demokrat. Panca pun menilai era Jokowi sekarang ini dunia sangat kebalik.
"Ini gimana ya orang begal partai membuka sekolah negarawan? Dunia kebolak balik di era Jokowi ini!" tulis dia dari Twitter @panca66 yang dikutip populis.id pasa Minggu (19/6/2022).
Sebagaimana diketahui, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengajak anak muda Indonesia bergabung dalam Sekolah Staf Presiden Angkatan I yang pendaftarannya telah dibuka sejak Kamis, 16 Juni.
Dalam kesempatan ini, Moeldoko juga mendorong 32 anak muda yang nantinya terpilih mengikuti pendidikan lima hari di Kantor Staf Presiden (KSP) untuk turut mencari solusi atas isu-isu negara.
"Saya mengundang anak-anak muda Indonesia untuk bergabung Sekolah Staf Presiden. Di sana kalian akan belajar mengenal persoalan dan belajar mengelola isu, untuk mendapatkan solusi. Kalian juga akan belajar bagaimana kompleksnya mengelola negara ini," kata Moeldoko saat launching Sekolah Staf Presiden di Museum Sumpah Pemuda, Jakarta, dikutip dari siaran pers KSP pada Sabtu (18/6/2022).
Mantan Panglima TNI ini ingin menyiapkan anak muda agar bisa menjadi pemimpin negara, salah satunya dengan memberikan kesempatan kepada generasi muda untuk mengelola berbagai isu.
"Satu hal yang menjadi unsur pembeda, anak-anak muda bisa menjadi sumber daya manusia yang hebat apabila mereka diberi kesempatan untuk mengelola isu-isu yang berbeda. KSP adalah sebuah tempat untuk menggodok mereka jadi manusia unggul, jadi pemimpin masa depan. KSP memberi ruang untuk mengeksplorasi dirinya," lanjutnya.
Selama Moeldoko menjabat sebagai Kepala Staf Kepresidenan, tersedia kuota 50 persen staf KSP untuk generasi muda. Ia ingin menjadikan KSP sebagai learning organization yang membuat anak-anak muda mendapatkan pengalaman empirik manajemen bernegara. [populis]