DEMOKRASI.CO.ID - Sebanyak 32 DPW Partai Nasdem di seluruh Indonesia memilih Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk menjadi calon presiden 2024. Meski moncer di seluruh DPW, Anies belum tentu dipilih menjadi calon presiden Partai Nasdem.
Begitu yang ditegaskan Sekretaris Jenderal Partai Nasdem Johnny Gerrard Plate, sebelum penutupan usai rapat pleno pemilihan calon presiden dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Partai Nasdem, di Plennary Hall Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta, Kamis (16/6).
“Jumlah atau angka usulan tidak menentukan rangking usulan. Saya mohon dengan hormat untuk menjadi perhatian sekalian mengingat sensitivitas politik dan mekanisme internal yang telah kita lakukan,” ujar Johnny.
Dia menambahkan, agar seluruh kader menjaga komunikasi publik yang tertib lantaran dikhawatirkan ada komunikasi yang kurang sesuai dengan rapat pleno yang berlangsung di hari kedua ini.
“Ini baru di tahap awal yang selanjutnya akan dilakukan pengecekan dan pendalaman dan evaluasi sebelum disampaikan kepada ketum melalui rapat pleno. Sehingga, komunikasi publik berkaitan capres masih tetap berada di bawah koordinasi steering committee dan DPP,” katanya.
Menteri Komunikasi dan Informasi ini menegaskan, bahwa penentuan nama calon presiden bukan berdsarkan dengan voting.
“Kakak-kakak sekalian perlu dicatat bahwa dalam pengambilan keputusan rekomendasi oleh SC tidak dilakukan atas dasar voting, bamun mengacu pada tatib yg telah disampaikan, yaitu musyawarah untuk mufakat,” pungkasnya. [rmol]