DEMOKRASI.CO.ID - Menteri Luar Negeri (Menlu), Retno Marsudi menyampaikan kecaman terhadap pernyataan dua politisi India yang menghina Nabi Muhammad SAW kepada Menlu India, Jaishankar.
Kecaman itu disampaikan Retno Marsudi pada pertemuan Menlu ASEAN-India di New Delhi.
“Di dalam pertemuan komisi bersama tadi saya menyampaikan beberapa hal, saya sampaikan secara khusus kepada Menlu India mengenai keprihatinan dan kecaman terhadap pernyataan dua politisi partai BJP yang menghina Nabi Muhammad,” ungkap Retno dikutip dari Kanal YouTube Kemlu RI, Sabtu, 18 Juni 2022.
Retno mengungkapkan, Jaishankar mengatakan pernyataan yang disampaikan dua politisi India tidak merepresentasikan Partai Bharatiya Janata (BJP) mau pun Pemerintah India.
“Sebagai tanggapan Menteri Luar Negeri India menyatakan bahwa statement dua politisi tersebut tidak mencerminkan sama sekali posisi partai BJP dan juga tidak mencerminkan sama sekali posisi Pemerintah India,” tuturnya.
Selain itu, Jaishankar juga memastikan 2 politikus India itu telah diberhentikan dari jabatannya. Keduanya juga dinonaktifkan dari BJP.
“Nanti akan kami lakukan penelitian dan akan kami lakukan analisa,” ungkapnya.
“Dua politisi tersebut telah diberhentikan dari jabatannya dan telah dinonaktifkan dari partai. Lebih lanjut Menteri Luar Negeri India menjelaskan secara lebih rinci statement yang dikeluarkan BJP antara lain, BJP menghormati semua agama, BJP menolak dengan keras penghinaan terhadap agama, dan BJP menentang dengan keras ideologi yang menghina atau merendahkan agama tertentu,” tukasnya.
Diketahui, dua politisi India, Nupur Sharma dan Naveen Kumar Jindal dituding telah melakukan penghinaan terhadap Nabi Muhammad.
Meski telah membuat dunia Islam gaduh dengan dengan pernyataannya tersebut, keduanya menyangkal melakukan penghinaan.
Sharma mengatakan tak ada maksud menghina ajaran agama manapun dalam pernyataannya. Namun, jika ucapannya telah menyakiti salah satu golongan dia meminta maaf dan mencabut ucapan tersebut.
Sementara itu, Sharma lewat cuitan di Twitter ia mengaku pernyataan itu muncul untuk merespons orang-orang yang menghina dewa-dewa Hindu. Ia mengaku pernyataan itu keluar karena kesal dengan komentar-komentar hinaan tersebut.
“Saya telah menghadiri debat TV selama beberapa hari terakhir dan Mahadev kami dihina dan tidak dihormati terus-menerus. Dengan mengejek dikatakan bahwa itu bukan Shivling tetapi air mancur. Shivling diejek dengan membandingkannya dengan rambu dan tiang pinggir jalan di Delhi,” cuitnya di akun @NupurSharmaBJP, Senin, 6 Juni 2022. [fajar]