DEMOKRASI.CO.ID - Suasana politik di India mencekam seusai pernyataan politisi India Nupur Sharma menghina Nabi Muhammad SAW. Pernyataan tersebut bahkan mengundang berbagai kecaman dari berbagai negara.
Di India sendiri, berbagai protes dan unjuk rasa terhadap ungkapan politikus tersebut pecah, salah satunya di Negara Bagian Jharkhand, India.
Dalam video yang diunggah oleh akun Instagram @kabarnegri, terlihat suasana mencekam di tengah unjuk rasa massa. Pasalnya, polisi India dilaporkan memukul bahkan melayangkan tembakan pada pendemo.
"Seperti inilah keadaan Muslim di India, saat mereka memprotes pernyataan penistaan yang dibuat oleh beberapa anggota partai BJP yang berkuasa di India, polisi India menembaki mereka dengan peluru tajam dan memukuli pengunjuk rasa termasuk anak laki-laki yang Anda lihat," tulis akun Instagram @kabarnegeri.
Bahkan seorang anak laki-laki berusia 15 tahun meninggal ditembak polisi saat dia meneriakkan kata terakhirnya "Islam Zindabad" atau "Hidup Islam".
Dua Orang Meninggal
Menyadur dari New York Times, dua demonstran muda tewas pada hari Jumat di Negara Bagian Jharkhand India.
Para pengunjuk rasa ditembak selama demonstrasi yang meletus setelah Salat Jumat di Ranchi, ibu kota Jharkhand.
Para pengunjuk rasa di sana menyerukan penangkapan Nupur Sharma, juru bicara partai Perdana Menteri Narendra Modi yang pekan lalu membuat komentar spekulatif di sebuah acara bincang-bincang televisi tentang hubungan antara nabi dan istri terakhirnya.
Komentar terseut memicu kemaraha umat muslim di seluruh dunia, apalagi dengan komentar lain tentang nabi yang diungkapkan oleh Naveen Kumar Jindal, juga seorang pejabat di Partai Bharatiya Janata (BPJ) penguasa pemerintah.
"Protes bermunculan dalam seminggu terakhir di seluruh India, Pakistan dan Bangladesh. Di Ranchi pada hari Jumat, demonstrasi dimulai dengan damai tetapi berubah menjadi kekerasan," kata Sayub Ansari, salah satu demonstran.
“Itu adalah protes damai tidak ada yang terjadi kecuali slogan untuk menangkap Nupur Sharma, kemudian kerumunan itu perlahan-lahan menjadi tidak terkendali” tambahnya.
"Polisi memukuli massa dengan pentungan dan pengunjuk rasa melempari batu sebagai balasannya. Kemudian suara tembakan membuat orang-orang melarikan diri," tambahnya lagi.
Dua pengunjuk rasa ditembak mati, termasuk Mudassir Alam yang berusia 15 tahun di mana ditembak di kepala.
Menurut laporan berita India, belasan demonstran lainnya terluka dan mereka dirawat di rumah sakit terdekat.
“Sepertinya polisi di sini tidak terlatih untuk mengendalikan massa sehingga dia tertembak di kepala,” kata Ayyubi, paman Alam.
Pemrotes lain yang tewas di Ranchi, Sahil Ansari, yang usianya belum dikonfirmasi. Dia sedang dalam perjalanan pulang ketika terkena peluru. [suara]