DEMOKRASI.CO.ID - Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri risau dengan nasib Indonesia ke depan apabila dirinya sudah tak ada.
Terkait pernyataan Megawati itu, pengamat komunikasi politik Universitas Indonesia, Jamiluddin Ritonga, menilai Megawati Soekarnoputri tak perlu cemas dengan keadaan Indonesia bila ia tidak ada. Menurutnya, Indonesia akan tetap baik-baik saja.
“Generasi muda Indonesia tak perlu diragukan untuk melanjutkan estafet kepemimpinan. Mereka akan bertanggung jawab menerima estafet tersebut. Mereka akan menggunakan gaya kepemimpinan yang berbeda dengan yang ada sekarang, termasuk gaya kepemimpinan Megawati di kala menjadi presiden,” ujar Jamiluddin di Jakarta, Minggu, (5/6/2022).
“Jadi, Megawati duduk manis saja dengan membiarkan generasi muda berkreasi. Cara mereka memimpin tak perlu harus sama dengan yang sudah dilakukannya,” sambungnya.
Menurut Jamiluddin, Megawati justru harusnya gelisah dengan kondisi PDIP bila ia tidak ada. Hal itu harus dipikirkan Megawati agar PDIP tetap utuh dan rukun tanpa dirinya ada di PDIP.
“Dengan cara mereka memimpin, Indonesia justru berpeluang akan lebih baik. Indonesia akan lebih demokratis di semua bidang. Karena itu, energi Megawati lebih baik difokuskan untuk memuluskan regenerasi di PDIP. Kalau hal itu berhasil dilakukannya, maka PDIP akan baik-baik saja seandainya ditinggalkannya,” pungkasnya. (fajar)