DEMOKRASI.CO.ID - Nama Andika Perkasa masuk dalam bursa Calon Presiden (Capres) Nasdem bersama Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Menurut Ketua DPP Partai Nasdem, Andika Perkasa ini dinilai figur yang seimbang. Sebab, ia memiliki komitmen menjaga negara dan bangsa, menjaga stabilitas dan keseimbangan serta merepresentasikan (kelompok) Sipil dan Militer.
Jenderal Andika Perkasa lahir di Bandung, 21 Desember 1964, diawal kariernya, ia menghabiskan waktu untuk studi di luar negeri. Andika memiliki tiga Gelar Master dari Universitas di Amerika Serikat.
Andika menjalani pendidikan di Norwich University. Dia juga melanjutkan studi di National War College (NWC), yang merupakan bagian dari National Defense University, Washington, DC pada 2003.
Pada 2005, Andika menimba ilmu di George Washington University. Dia juga adalah lulusan terbaik Seskoad angkatan 1999/2000.
Sebelum diangkat menjadi Panglima TNI pada Novemeber 2021, Andika Perkasa merupakan Kepala Staf TNI Angkatan Darat.
Awal Karir Andika Perkasa bermula sebagai Perwira pertama Infanteri di Kopassus Grup 2/Para Komando Kopassus dan Satuan-81/Penanggulangan Teror (Gultor).
Andika melanjutkan karirnya ke jenjang perwira menengah dengan menjadi Sespri Kepala Staf Umum (Kasum) TNI, Komandan Rasisme Induk (Danrindam) Kodam Jaya/Jayakarta di Jakarta, Komandan Resor Militer (Danrem) 023/Kawal Samudera Kodam I/Bukit Barisan yang berkedudukan di Kota Sibolga, Provinsi Sumatera Utara.
Setelah menempati beberapa jabatan penting, menantu mantan Kepala Intelijen Negara (BIN) mendapatkan kepercayaan untuk menduduki jabatan perwira tinggi (Pati) dengan pangkat Brigadir Jenderal TNI sebagai Kepala Dinas Penerangan TNI-AD (Kadispenad) pada tanggal 2013.
Pada tahun 2011, Andika Perkasa dipromosikan menjadi Komandan Rindam Jaya dan memperoleh Pangkat Colonel. Lantas, ia diangkat menjadi Komandan Korem 023/Kawal Samudera di Silbolga pada pertengahan 2012.
kurang dari setahun, Andika mendapat promosi sebagai Kepala Dinas Penerangan TNI AD, yang membuatnya mendapat pangkat brigadir jenderal (brigjen).
Pada Oktober 2014, Andika Perkasa diangkat menjadi Kadispenad. kemudian, Andika diangkat menjadi Komandan Pasukan Pengaman Presiden (Paspampres).
Pada Mei 2016, Andika pun dipromosikan menjadi Pangdam XII/Tanjungpura. Lalu, Andika diangkat menjadi Komandan Komando Pembinaan Doktrin, Pendidikan, dan Latihan (Dandiklat) TNI AD pada awal 2018.
Pada Juli 2018, Andika diangkat menjadi Panglima Kostrad (Pangkostrad) menggantikan Letjen Agus Kriswanto, yang pensiun. Selang lima bulan kemudian, Andika dilantik sebagai pemimpin tertinggi TNI AD.
Pada November 2021 Presiden Joko Widodo mempercayainya untuk memegang jabatan Panglima TNI menggantikan Marsekal Tni Dr.Hadi Tjahjanto. [tvonenews]