DEMOKRASI.CO.ID - Politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Mohamad Guntur Romli menduga bahwa orang Anies Baswedan atau bohir Front Persaudaraan Islam (FPI) membayar FPI Reborn untuk menyatakan dukungan Anies menjadi Presiden 2021.
Menanggapi pernyataan Guntur Romli ini, Politisi Demokrat, Taufik Rendusara melontarkan sindiran kepada teman Ahok atau Basuki Tjahaja Purnama.
Ia menilai, teman Ahok menjadi sakit jiwa sebab perjalanan karier politik sang mantan Gubernur DKI Jakarta yang tidak berjalan baik.
“Ahok mainan politik identitas -> kalah + dipenjara -> gak boleh jadi menteri -> gak boleh jadi wapres -> gak boleh jadi presiden = teman ahok pada sakit jiwa,” kata Taufik Rendusara melalui akun Twitter @TRendusara, seperti dikutip Terkini.id pada Rabu, 8 Juni 2022.
Bersama cuitannya, Taufik Rendusar melampirkan foto Anies Baswedan dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang nampak tertawa lebar saat menonton Formula E Jakarta 2022.
Adapun dalam cuitan yang ditanggapi Taufik Rendusara, Guntur Romli menanggapi soal FPI Reborn yang mengaku dibayar untuk melakukan aksi mendukung Anies Baswedan menjadi Presiden 2024.
Guntur menduga memiliki tiga dugaan soal siapa yang membayar FPI Reborn, yakni orang Anies, bohir FPI, dan lawan politik Anies.
Namun, ia menilai bahwa yang paling mungkin membayar FPI reborn adalah orang Anies atau borhir FPI. Pasalnya, ia menilai tidak masuk akal jika lawan politik Anies yang melakukannya.
“Katanya pendemo FPI Reborn ngaku dibayar. Terus siapa yang bayar? Ada 3 kemungkinan,” kata Guntur Romli melalu akun Twitter resminya, @GunRomli pada Selasa, 7 Juni 2022.
“1. Orang Anies sendiri, ini buat cuci tangan/exit, bikin demo sendiri terus dibantah sendiri untuk bilang Anies sudah tidak terkait FPI. 2. Bohir FPI untuk “cek ombak” apa isu ini masih laku dan didukung Anies. 3. Lawan politik Anies,” sambungnya.
Guntur Romli menilai tidak masuk akal jika lawan pilitik Anies Baswedan membayar orang melakukan demo.
“Dari 3 kemungkinan ini, no 3 tidak masuk akal. Buat apa lawan politik Anies bikin demo-demo buang duit untuk mengatakan yang sdah faktual,” katanya.
Pemikir muda Nahdatul Ulama (NU) ini mengatakan bahwa kedekatan Anies dengan Front Pembela Islam (FPI).
Pasalnya, Anies Baswedan pernah menghadiri Milad FPI serta menyambut pendiri FPI, Rizieq Shihab.
“Keterikatan Anies dengan FPI itu fakta. Dari era Pilkada DKI, Anies bolak balik ke Milad FPI, Anies nyambut Rizieq dll,” katanya.
Guntur Romli pun mempersilakan untuk membongkar siapa dalang yang membayar demonstran FPI Reborn itu.
“Kalau tidak ada berarti kemungkinan 1 & 2 yang lebih kuat. Itu cuma strategi cuci tangan orang-orang Anies soal FPI atau ada yang cek ombak ke Anies unt jualan isu FPI,” katanya.
Sebelumnya, video klarifikasi koordinator FPI Reborn, KH Choirul Anam beredar di media sosial. Dilansir dari Warta Ekonomi, Video ini awalnya diunggah akun @DPP_LIP.
Dalam video tersebut, Choirul Anam meminta maaf kapada Front Persaudaraan Islam dan mengaku merasa diperalat oleh seseorang bernama Edi.
Ia juga mengaku bahwa seseorang bernama Edi itu membayar setiap pendemo sebesar Rp150.000 usai aksi.
“Assalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh. Atas nama Al fakir Kyai Haji Choirul Anam, meminta maaf kepada Front Persaudaraan Islam,” kata Choirul Anam.
“Saya merasa tertipu dan dibohongi dan diperalat oleh orang tersebut. Selesai acara tersebut jam 11:30, Bapak Edi memberikan para jemaah setiap orang Rp150.000,” sambungnya.
Namun, Choirul Anam tidak menjelaskan lebih lanjut soal siapa sosok Edi yang dia sebutkan dalam video klarifikasi tersebut. [terkini]