DEMOKRASI.CO.ID - Dua drone atau pesawat tanpa awak dari arah Ukraina menghantam kilang minyak Rusia di dekat perbatasan. Insiden itu terjadi pada hari Rabu, menyebabkan semburan api dan gumpalan asap hitam di atas langit.
Akibat serangan tersebut, operasional kilang minyak harus berhenti berproduksi. Semenjak Putin menyerang Ukraina pada 24 Februari, Wilayah Rusia yang berbatasan dengan negara itu banyak menerima serangan.
Dikutip dari Reuters, Rabu (22/6/2022), kilang minyak Novoshakhtinsk di wilayah Rostov Rusia mendapat serangan dari drone pada pukul 8.40 pagi (0540 GMT). Serangan itu menghantam unit penyulingan mentah, memicu ledakan dan semburan bola api.
Serangan kedua terjadi pada 06.23 GMT ditujukan ke reservoir minyak mentah di area kilang, yang menjadi pemasok produk minyak terbesar di Rusia selatan. Serangan ini tidak menyebabkan kebakaran atau pun korban luka.
"Akibat dari aksi teroris dari perbatasan Barat wilayah Rostov, dua pesawat tanpa awak menyerang fasilitas teknologi Novoshakhtinsk," kata pihak kilang minyak. Mereka menyebut telah mengevakuasi staff serta peralatan teknologi untuk mencegah kerusakan yang lebih parah.
Gubernur Rostov Vasily Golubev mengatakan, pihak kilang minyak telah menghentikan operasionalnya. Dia mengatakan telah menemukan pecahan dua drone di sekitar area kilang.
Sementara itu, video pesawat tanpa awak yang terbang menuju kilang beredar di media sosial. Diketahui kilang tersebut hanya berjarak 8 km dari perbatasan Ukraina.
Kilang yang diserang memiliki kapasitas tahunan hingga 7,5 juta ton, dan mulai beroperasi pada tahun 2009. Kementerian energi Rusia mengatakan kebakaran itu tidak mempengaruhi pasokan bensin dan solar ke konsumen di Rusia selatan.
Rusia juga sedang menyelidiki penyebab kebakaran besar yang meletus di fasilitas penyimpanan minyak di kota Bryansk, 154 km [detik]