DEMOKRASI.CO.ID - Seorang buronan Kepolisian Tokyo harus berakhir di kawasan Kalirejo, Lampung Tengah. Mitsuhiro Taniguchi warga negara Jepang menjadi buronan atau masuk Daftar Pencarian Orang (DPO) terkait kasus penipuan bantuan Covid - 19.
Mitshuro ditangkap pada Selasa (7/6/2022) malam, oleh pihak Imigrasi Bandar Lampung bersama Polsek Kalirejo dan Polres Lampung Tengah.
"Melaporkan hasil koordinasi dengan Imigrasi diinfokan terkait subjek WN Jepang, Mitsuhiro Taniguchi (MT). Subjek MT sudah diamankan oleh pihak imigrasi setelah pihak Jepang mencabut passport yang bersangkutan," kata Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasety, Rabu (8/6/2022).
Selanjutnya, kata Dedi, Mitshuro diserahkan ke Direktorat Pengawasan dan Penindakan Keimigrasian untuk ditindaklanjut sesuai dengan UU Keimigrasian.
Diketahui, Polri menyatakan bergerak cepat melakukan koordinasi dengan pihak kepolisian Jepang dan Imigrasi terkait dugaan buronan Mitsuhiro Taniguchi (47) berada di Indonesia.
Kepala Divisi Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo mengungkapkan, langkah koordinasi pro aktif ini dilakukan untuk memastikan kebenaran keberadaan buronan asal Jepang tersebut.
"Polri pro aktif koordinasi dengan kepolisian Jepang (NPA) dan pihak terkait atau Imigrasi untuk melacak keberadaan yang bersangkutan. Apabila ditemukan akan segera diinfokan ke Slo Kepolisian Jepang untuk ditindaklanjuti secara administrasi," kata Dedi kepada wartawan, Jakarta, Senin (6/6).
Disisi lain, Dedi menyebut bahwa, Mitsuhiro Taniguchi saat ini belum masuk ke dalam daftar buronan atau Red Notice sebagai tersangka.
Meski begitu, Dedi memastikan, Polri siap berkoordinasi untuk melacak keberadaan dari buronan tersebut.
"Terkait Mitsuhiro Taniguchi, buronan dari kepolisian Jepang, sampai saat ini belum ada Red Notice terkait tersangka.
Langkah pro aktif sudah berkoordinasi dengan Imigrasi untuk mengecek kepastian perlintasan tersangka masuk atau keluar dari wilayah hukum Indonesia," ujar Dedi.
Sebelumnya, polisi Jepang mengusut kasus dugaan penipuan dana subsidi bagi usaha kecil yang mengalami dampak Pandemi Covid-19. Tiga orang ditetapkan sebagai tersangka, yakni Rie Taniguchi (45), Daiki (22) dan putra keduanya yang namanya belum disebutkan berusia 21 tahun.
Para tersangka diduga diminta oleh Mitsuhiro mengajukan pengembalian pajak atas nama orang yang telah terdaftar di kantor pajak atau memalsukan permohonan. [poskota]