DEMOKRASI.CO.ID - Panel Barus selaku Bendahara Umum Projo memberi tanggapan terbarunya mengenai polemik Jokowi 3 periode.
Menurut Panel Barus, jika dinilai dari keadaan politik Indonesia saat ini, lebih masuk akal jika Jokowi berkuasa selama 2,5 periode.
“Kalau diskusi ini minta kita kalkulasi atas situasi yang berkembang menurut saya kemungkinan 3 periode ini kalau saya analogikan sebagai api, apinya udah mau padam, apinya mau mati, bahkan buat masak telur pun ini nggak matang ya, bahkan untuk masak telur pun ini nggak matang, apalagi kemarin masaknya salah, masaknya salah, caranya salah, waktunya salah akhirnya capcaynya tumpah berantakan,” ujar Panel Barus, dikutip dari detik.com, Senin 13 Juni 2022.
“Sebagai sebuah kemungkinan politik menurut saya yang lebih masuk akal bukan 3 periode tapi 2,5 periode,” kata Panel Barus.
Panel Barus juga menambahkan untuk saat ini Jokowi 3 periode bukan lagi menjadi agenda utama dari Projo.
“Jadi sebuah kemungkinan 2,5 periode ini lebih masuk akal, kemungkinan politik bukan agenda. Kalau yang agenda poltik negara yang sudah berjalan adalah Pemilu 2024, 14 Februari 2024 dan kita siap dengan segala skenario gitu lho. Jadi kalau ditanya agenda politik Projo jelas Jokowi 3 periode bukan agenda politik Projo,” tutur Panel Barus.
Lebih lanjut lagi, Panel Barus menyebut perpanjangan masa jabatan Jokowi akan mengikuti perkembangan global, namun ketika pemilu 2024 berjalan, agenda Jokowi 2,5 periode bisa dilancarkan ketika masuk pertengahan masa pemilu.
“Dalam pidato kan ada ya bahwa ketidakpastian global ini juga tidak bisa di ini kan, kalau tiba-tiba ada kondisi luar biasa gitu ya, itu juga bisa jadi faktor yang menentukan nanti,” ungkap Panel Barus.
“Ya kemungkinan politik makanya, agenda politik negara resminya harus tetap jalan, nah yang 2,5 periode itu masih bisa numpang di tengah jalan itu nanti,” imbuh Panel Barus.
Netizen yang melihat pemberitaan mengenai usulan Jokowi 2,5 periode menganggap apa yang telah dikatakan Panel Barus adalah hal yang konyol.
Cuitan Netizen Soal Jokowi 2,5 Periode (screenshot dari kolom komentar akun Twitter @detikcom) |
Salah satu netizen berpendapat Jokowi tidak rela meninggalkan Istana Negara karena sulit untuk merelakan kemanisan masa menjadi orang nomor satu di Indonesia.
“Kebodohan nasional ini g akan berhenti selama para penegak hukum belum presisi, dan masih mengabdi pada kekuasaan!!” tulis akun Twitter @in_nass, dilihat pada Senin 13 Juni 2022.
“Istana itu, manis. Sulit meninggalkan,” tambah akun Twitter @insan_313.
“Tambah ancur,” ulas akun Twitter @WahyudinOedin. [terkini]