logo
×

Minggu, 12 Juni 2022

Begini Alasan Eks HTI dan Napiter Dukung Deklarasi Anies Baswedan Sebagai Capres 2024

Begini Alasan Eks HTI dan Napiter Dukung Deklarasi Anies Baswedan Sebagai Capres 2024

DEMOKRASI.CO.ID - Beberapa waktu lalu di Hotel Bidakara, Pancoran, Jakarta Selatan diadakan deklarasi oleh sejumlah kelompok massa untuk mendukung Anies Baswedan sebagai Calon Presiden (Capres) pada Pemilu 2024 mendatang.

Massa tersebut menamakan diri sebagai Majelis Sang Presiden, dimana pada saat itu sebanyak kurang lebih 250 orang berkumpul dan mendeklarasikan bahwa mereka siap mendukung Gubernur DKI Jakarta itu menjadi Capres.

Dikutip dari postingan video pada akun instagram @warungjurnalis, para peserta deklarasi itu yang terdiri dari mantan anggota anggota Hizbut Tahrir Indonesia ( HTI), Front Pembela Islam ( FPI) hingga narapidana terorisme (napiter), mengungkapkan alasannya mendukung Anies Baswedan dalam Pilpres 2024.

Mantan napiter, Kartono mengungkapkan, deklarasi dukungan terhadap Anies Baswedan digelar karena adanya keinginan untuk mengubah negeri ini.

“Akan kami dukung, kami sokong agar nantinya kehidupan berbangsa menjadi lebih baik, lebih sejahtera, lebih damai sebagaimana yang kami harapkan,” kata Kartono, dikutip dari postingan video tersebut.

Sementara itu mantan anggota HTI, Zainal Abidin menyebut dukungan terhadap Gubernur DKI Jakarta itu sebagai bentuk respon dari kinerja Anies selama ini.

“Kenapa kami mendukung Pak Anies Baswedan? Pertama dalam kinerja di DKI sudah menjawab aspirasi umat Islam,” ucap Zainal.

Dalam acara tersebut, ratusan peserta yang hadir berbaris memadati panggung acara. Setelahnya, seorang deklarator membacakan dukungan terhadap Anies Baswedan pada kesempatan tersebut.

“Deklarasi Sang Presiden untuk Anies Baswedan Presiden RI periode 2024-2029. Kami rakyat Indonesia khususnya umat islam dengan ini menyatakan dan mendeklarasikannya,” ucap sang deklarator. [fajar]

Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: