DEMOKRASI.CO.ID - Dalam waktu 24 jam selama akhir pekan, Amerika Serikat kembali diteror insiden penembakan. Kejadian penembakan terjadi di 3 kota di Amerika dan menewaskan 9 orang dan puluhan lainnya pada Sabtu (4/6) malam dan Minggu (5/6) pagi.
Di Philadelphia, konfrontasi antara dua pria meningkat menjadi baku tembak. Pelaku melepaskan rentetan tembakan ke bar yang ramai orang dan restoran. Kejadian ini menewaskan 3 orang, melukai 12 lainnya, dan tentu saja memicu kepanikan.
Penembakan juga terjadi di dekat sebuah bar di Chattanooga, Tennessee, setelah tengah malam pada Sabtu (4/6). Kejadian itu menewaskan 3 orang dan melukai 14 lainnya menurut keterangan polisi.
Dalam penembakan lain pada Minggu (5/6) dini hari, 3 orang tewas dan 2 terluka di Saginaw, Michigan. Kejadian tersebut dilaporkan televisi WEYI.
Tidak ada tersangka yang ditahan pada Minggu (5/6) malam. Ini adalah insiden terbaru setelah AS dilanda serangkaian penembakan brutal lainnya.
AS masih berduka atas pembantaian yang menewaskan 10 orang di sebuah toko kelontong di Buffalo, New York. Kemudian 21 korban (19 anak dan 2 dewasa) dalam penembakan di di sebuah sekolah dasar di Uvalde, Texas. Sebanyak empat orang meninggal akibat penembakan brutal di gedung medis di Tulsa, Oklahoma. Setidaknya ada 240 penembakan massal di Amerika Serikat sepanjang tahun ini menurut Arsip Kekerasan Senjata.
Presiden AS Joe Biden lantas meminta Kongres untuk melarang peredaran senjata. Ia memperluas pemeriksaan latar belakang dan menerapkan langkah-langkah pengendalian senjata lainnya untuk mengatasi serangkaian penembakan massal. (jpc)