DEMOKRASI.CO.ID - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyampaikan keheranannya melihat fenomena politik di Indonesia masa kini. Anies melihat masyarakat seolah melihat politik sebagai sesuatu yang buruk.
Pandangannya ini ia sampaikan saat memberikan pembekalan dalam Rapat Kerja Nasional I Al Jam’iyatul Washliah di Hotel Mercure, Ancol, Jakarta Utara.
“Ini lucu, kalau ada orang tak bermasalah masuk politik dipermasalahkan. Tapi kalau ada orang bermasalah masuk politik tidak dipermasalahkan,” kata Anies dikutip dari YouTube UMTC Channel, Senin (13/6).
Anies lalu membagikan pengalamannya saat berbincang dengan salah satu mahasiswa saat dia menjadi rektor di Paramadina. Saat itu, ia bertanya tujuan hidup mahasiswa tersebut setelah lulus.
“Ketika ngobrol saya tanya nanti kalau sudah lulus mau ke mana. 'Saya rencana bisnis', katanya. Saya tanya balik, kenapa tidak ke politik, terus dia menengok ke saya itu kayak (keheranan), politik?” kata Anies.
“'Dia jawab, enggak, Pak, saya enggak mau ke politik, politik itu kotor, Pak'. Terus saya tanya balik, kalau bisnis bersih enggak? Kan, enggak juga,” lanjutnya.
Menurut Anies, itu adalah hal yang memprihatinkan. Sebab, masyarakat bisa berpikiran bahwa politik adalah suatu hal yang buruk karena banyaknya oknum yang bermasalah dalam lingkup politik.
Bila yang bermasalah masuk politik tidak dipermasalahkan, sementara orang yang tak bermasalah malah dipermasalahkan, lah kapan kita bisa menjadi lebih baik?
-Anies Baswedan
Maka dari itu, Anies meminta agar Al Jam’iyatul Washliyah bisa mendorong para kader terbaiknya untuk maju dalam pilkada selanjutnya sehingga para pemangku kebijakan dan lingkup politik Indonesia dipenuhi oleh tokoh-tokoh baik.
“Walaupun secara organisasi (Al Jam’iyatul Washliyah) mungkin tidak mengambil sikap politik secara resmi kepada partai A,B,C,D, tetapi kalau ada kader-kader yang baik yang cocok, dorong,” kata Anies.
“Mudah-mudahan makin banyak kadernya yang baik-baik yang berakhlak mulia, yang punya kompetensi. Dorong untuk masuk ke wilayah pengambilan keputusan,” pungkasnya.
Al Jam’iyatul Washliyah adalah ormas Islam yang berdiri di Medan, Sumut, pada 30 November 1930. Ormas yang turut berperan melawan penjajahan Belanda ini banyak bergerak di bidang sosial, pendidikan, dan dakwah. [kumparan]