logo
×

Minggu, 05 Juni 2022

Ahok Sebut Pertamina Jual Rugi Pertamax Rp 2.165 per Liter

Ahok Sebut Pertamina Jual Rugi Pertamax Rp 2.165 per Liter

DEMOKRASI.CO.ID -  Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menyatakan bahwa perusahaan pelat merah belum menjual bahan bakar minyak (BBM) non-subsidi sesuai dengan harga keekonomiannya.

Bahkan kata dia, Pertamina terhitung masih rugi untuk penjualan beberapa produknya.

"Pertamax jual rugi lebih-kurang Rp 2.165 per liter. Itu tergantung dengan kurs dan harga ICP (Indonesian crude price)," kata Ahok seperti melansir tempo.co.

Data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menunjukkan harga keekonomian atau batas atas BBM umum RON 92 per April 2022 naik menjadi Rp 16 ribu per liter. Sedangkan sebelumnya, harga keekonomian BBM tersebut sebesar Rp 14.526 per liter.

Tidak hanya Pertamax atau BBM RON 2, Pertamina pun mematok Dexlite di bawah harga keekonomian. Dari seluruh produk yang dijual, Ahok mengakui hanya Pertamax Turbo yang dilepas sesuai dengan harga pasar.

Kondisi ini diakui menjadi salah satu penyebab arus keuangan Pertamina pada akhir 2022 defisit hingga US$ 2,44 miliar. Hingga akhir tahun, negatif arus kas ini disinyalir bisa mencapai US$ 12,98 miliar.

"Karena saat ini hanya Pertalite (yang diberikan kompensasi oleh pemerintah)," ucap Komisaris Utama Pertamina itu.

Kendati begitu, Ahok optimistis perusahaan akan tetap mencapai target keuntungan yang telah ditetapkan. "Harus selalu optimistis," katanya.

Sebelumnya, Pertamina menaikkan harga BBM non-subsidi RON 92 menjadi Rp 12.500 atau naik Rp 3.500 dari Rp 9.000 per liter. Penjabat sementara Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga Irto Ginting mengatakan Pertamina mempertimbangkan daya beli masyarakat.

"Ini kita lakukan agar tidak terlalu memberatkan masyarakat," ujar Irto dalam keterangannya, 31 Maret 2022.

Harga BBM ini tersundul oleh harga minyak dunia yang melonjak menjadi di atasUS$ 100 per barel. Harga minyak mentah Indonesia atau ICP per 24 Maret 2022 melompat menjadi US$ 114,55 per barel atau naik hingga lebih dari 56 persen dari periode Desember 2021 yang sebesar US$73,36 per barel. [law-justice]

Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: