DEMOKRASI.CO.ID - Dua negara yang kerap menjadi target sanksi Amerika Serikat (AS), Iran dan Venezuela telah meningkatkan kerjasama dalam sektor industri perminyakan.
Perjanjian kerjasama tersebut ditandatangani oleh Presiden Iran Ebrahim Raisi dan Presiden Venezuela Nicolas Maduro di Teheran pada Sabtu (11/6).
Di dalam perjanjian itu, Iran dan Venezuela sepakat untuk memperluas hubungan di industri minyak, petrokimia, militer, dan ekonomi dengan jangka waktu 20 tahun.
Selama pertemuan dua kepala negara, Maduro memuji langkah Iran yang mengirim tanker bahan bakar ke Venezuela meski berada di tengah sanksi AS.
“Pengiriman minyak Teheran ke Caracas sangat membantu rakyat Venezuela,” ujarnya, seperti dikutip Reuters.
Sebelum melakukan pertemuan dengan Raisi, Maduro mengatakan mereka berdua akan membahas upaya untuk melawan perang sanksi. Ia juga menyebut Venezuela dan Iran telah dipersatukan oleh visi bersama dan menjadi korban tindakan pemaksaan AS.
“Caracas dan Teheran telah membentuk strategi ekonomi perlawanan dan bekerja untuk mengembangkannya,” ucapnya.
Sementara itu, Raisi memuji Maduro sebagai pemimpin yang telah menunjukkan kebijakan untuk memerangi imperialisme dan telah mencapai posisi yang baik dengan mengatasi sanksi. [rmol]