DEMOKRASI.CO.ID - Presiden Rusia Vladimir Putin baru saja melakukan pembicaraan melalui telepon dengan presiden Palestina, Mahmoud Abbas.
Hal ini diungkapan Kremlin pada hari Senin 18 April 2022.
Menurut pernyataan tersebut, pembicaraan melalui telepon itu tengah mendiskusikan ketegangan yang terjadi di Tepi Barat dan Yerusalem timur, antara Palestina dan Israel.
Pembicaraan melalui telepon yang awalnya digagas Presiden Abbas itu mendiskusikan agar ketegangan yang terjadi antara Israel dan Palestina tidak berkembang menjadi kerusuhan skala besar.
Menurut kremlin dalam pembicaraan tersebut kedua pemimpin menekankan pentingnya upaya mediasi dari mediator internasional untuk menengahi konflik.
“Pentingnya memulai kembali dialog langsung antara Palestina dan Israel, khususnya di bawah naungan kuartet mediator internasional," ucap peryataan tersebut seperti dikutip dari laman Anadolu Agency pada Selasa 19 April 2022.
Kuartet yang disinggung sebagai mediator internasional ini dibentuk pada tahun 2002 yang sebenarnya beranggotakan PBB, Uni Eropa, AS dan Rusia.
Tak hanya membahas soal ketegangan antara Palestina dan Israel, Putin dan Abbas juga membahas mengenai kerja sama bilateral dalam hal perdagangan dan ekonomi.
Dalam pembicaraan tersebut ditegaskan bahwa akan adanya pengembangan hubungan kedua negara yang lebih lanjut.
Putin juga diketahui memberitahu Abbas soal konflik Rusia dengan Ukraina, di mana dalam panggilan telepon yang diprakarsai presiden Palestina itu, Putin menceritakan mengenai operasi militer khusus yang dilakukan Rusia demi mempertahankan wilayah Donbass di Ukraina Timur.
Selain itu, di tengah harga bahan yang melonjak karena konflik di Ukraina, Putin secara mengejutkan justru menjanjikan Abbas bahwa Rusia akan menyediakan gandum, dan bahan pangan serta tanaman milik Rusia untuk negara tersebut.
Seperti laporan kantor berita milik Palestina, WAFA, Putin menegaskan akan terus membantu Palestina berjuang di forum internasional. Rusia diketahui memang sejak lama menjadi salah satu yang turut mendukung perjuangan Palestina.
“Putin menekankan posisi tegas Rusia dalam mendukung hak-hak rakyat Palestina. Dan bahwa Rusia akan terus memberikan dukungan politiknya untuk perjuangan Palestina di semua forum internasional dan apa yang terjadi di Yerusalem dan Masjid Al-Aqsa,” tulis laporan tersebut seperti dikutip dari laman Times of Israel.
Pembicaraan kedua negara ini terjadi bersamaan dengan peningkatan ketegangan hubungan antara Israel dan Rusia.
Hal ini terjadi akibat tuduhan yang dilayangkan Rusia, bahwa Israel tengah mengambil keuntungan dari konflik Ukraina.
Menurut Kementrian Luar Negeri Rusia, turut ikut campurnya Israel dalam konflik Ukraina sebenarnya merupakan upaya untuk mengalihkan perhatian dunia dari konflik panjang antara Israel dan Palestina.
Kemenlu Rusia juga menambahkan, pendudukan dan pencaplokan wilayah yang dilakukan Israel ke Palestina merupakan pendudukan terpanjang yang sebenarnya dilakukan dengan bantuan diam-diam dari AS dan negara Barat lainnya. [hops]