DEMOKRASI.CO.ID - Simulasi pemilihan presiden (Pilpres) tahun 2024 dilakukan oleh Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) dalam survei terbarunya pada medio 13 sampai 20 Maret 2022.
Direktur Eksekutif SMRC, Sirojudin Abbas menerangkan, temuan dari simulasi yang dilakukan terhadap 1.220 responden pemilih berumur 17 tahun ke atas atau sudah menikah, mendapati 3 poros koalisi yang melahirkan 3 pasangan calon (Paslon) presiden dan wakil presiden 2024.
Dia mengungkapkan, tiga poros koalisi yang terbentuk dilihat dari lima aspek. Yakni basis ideologi partai politik (Parpol), komunikasi antar elite partai, parpol 3 besar nasional sekarang ini, intensitas keinginan parpol mengajukan kader sendiri, dan elektabilitas calon dari hasil survei SMRC beberapa bulan terakhir.
"Melalui lima kombinasi itu bisa melahirkan 3 poros calon, yakni poros koalisi PDIP-Gerindra, lalu poros Golkar, dan poros Nasdem-Demokrat," ujar Sirojudin dalam jumpa pers virtual yang disiarkan kanal Youtube SMRC pada Kamis (7/4).
Dari 3 poros tersebut, Sirojudin menyatakan bahwa pihaknya berhasil memetakan 6 nama calon yang akan berpasangan dan diajukan oleh parpol-parpol tersebut.
"Calon pasangan mereka adalah Prabowo-Puan (koalisi PDIP Gerindra), Ganjar-Airlangga atau bisa dibalik Airlangga-Ganjar karena posisi Airlangga sebagai ketua umum partai (poros Golkar). Dan Anies-AHY (poros Nasdem-Demokrat)," paparnya.
Dengan mengajukan 3 Paslon tersebut kepada para responden, Sirojudin mengungkapkan bahwa SMRC menemukan kecenderungan yang lebih tinggi dari pemilih mengarah kepada Anies Baswedan dan Agus Harimurthi Yudhoyono.
"Anies-AHY mendapat dukungan 29,8 persen, Ganjar-Airlangga 28,5 persen, dan pasangan Prabowo-Puan dengan dukungan 27,5 persen. Dan yang belum tahu sebesar 14,3 persen," ungkap Sirojudin.
Namun hal yang berbeda terjadi apabila Airlangga Hartarto selaku Ketua Umum Partai Golkar dipasang sebagai Capres dan Ganjar Pranowo sebagai Cawapres.
"Kalau Airlangga menjadi Capres dan Ganjar menjadi Cawapresnya, dalam simulasi pilihan 3 pasangan ini kita menemukan pasangan Airlangga dan Ganjar hanya mendapat 22,6 persen," katanya.
"Ini kalah oleh pasangan Anies-AHY yang didukung 32,3 persen, sementara Prabowo-Puan didukung 29 persen, dan yang belum tahu 16,1 persen," demikian Sirojudin.
Survei SMRC kali ini menggunakan metodologi multistage random sampling yang diambil dari populasi usia 17 tahun ke atas atau sudah menikah.
Dari total 1.220 responden, yang berhasil di wawancarai dengan baik 1.027 orang. Pada responden sebanyak itu, margin of error tercatat 3,12 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. [rmol]