DEMOKRASI.CO.ID - Pasukan Chechnya mengundang 20 jurnalis dari berbagai belahan dunia untuk meliput kejadian langsung dari orang pertama di medan pertempuran. Ada banyak momen menarik dalam kejadian itu, salah satunya seperti yang dialami oleh jurnalis asal China.
Dalam video yang diunggah akun YouTube Kedubes Rusia untuk Indonesia tampak tentara Checnya memperlihatkan seorang jurnalis asal China yang terluka dibagian lengan.
Meski begitu, hal tersebut rupanya tidak membuat wartawan ini berhenti meliput secara langsung bersama pasukan Chechnya di medan pertempuran.
Di tengah-tengah liputannya bersama tentara Chechnya, ada momen-momen unik yang menjadi sorotan netizan lantaran jurnalis China itu mengucapkan kata Allahu Akbar dan Axmat Sila (Akhmat Sila) bersama seorang jurnalis lainnya yang tergabung dalam tur pers for the truth dengan tentara tersebut.
Seperti diketahui, tentara Chechnya memang kerap mengucapkan kata Allahu Akbar yang menjadi kalimat keangungan mereka karena sebagian besar adalah muslim.
Selain kata Allahu Akbar, mereka juga sering mengucapkan Axmat Sila (Akhmat Sila). Itu merupakan sebuah kalimat penghormatan kepada Akhmad Kadyrov yang tidak lain merupakan ayah dari Ramzan Kadyrov yang hari ini menjadi pemimpin di negara itu.
Ungkapan tersebut merupakan ungkapan politik dan agama, serta menjelma menjadi sebuah gerakan ideologis negara Chechnya sendiri.
Ungkapan tersebut kini sudah mulai tersebar ke seluruh dunia lantaran dianggap sebagai ungkapan khas dan unik dari Chechnya. Bahkan jurnalis-jurnalis yang mengikuti tur pers for the truth pun ikut-ikutan meneriakkan slogan tersebut.
Sebagai informasi, demi melawan berita bohong yang masif dikeluarkan oleh Ukraina dan media-media Barat, pasukan Chechnya mengundang 20 jurnalis untuk meliput secara langsung demi menyiarkan kebenaran kepada seluruh dunia dalam tur pers for the truth.*** [hops]