DEMOKRASI.CO.ID - Presiden Joko Widodo memang telah melarang para menterinya untuk membicarakan wacana penundaan pemilu. Namun, itu bukan berarti Jokowi memberikan sinyal menolak wacana penambahan masa jabatan presiden tiga periode.
Begitu yang disampaikan oleh pengamat politik Jamiluddin Ritonga, menyinggung pelarangan Jokowi terhadap anak buahnya mendengungkan penundaan pemilu, Kamis (7/4).
"Kalau hanya marah dan melarang para menterinya, tentu sulit memaknainya. Sebab, marah dan melarang itu dapat ditafsirkan banyak makna,” kata Jamiluddin.
"Apalagi beberapa menterinya sudah lama membicarakan penundaan pemilu. Jadi kalau baru sekarang presiden melarangnya, memang jadi tanda tanya,” imbuhnya.
Oleh karena itu, Jamiluddin menilai sinyal yang dikeluarkan Jokowi tersebut baru dapat dipastikan kalau presiden secara langsung dan tegas menyatakan menolak presiden tiga periode.
"Pernyataan langsung dan tegas itu yang sebenarnya ditunggu masyarakat. Sehingga wacana presiden tiga periode (juga) dapat diakhiri,” demikian Jamiluddin. [rmol]