DEMOKRASI.CO.ID - Pemerintah diminta membenahi kondisi ekonomi daripada mendengungkan wacana penundaan pemilihan umum (Pemilu) dan penambahan masa jabatan presiden yang justru akan memantik amarah rakyat.
Demikian penegasan Analis politik Hendri Satrio ketika berbincang dengan Kantor Berita Politik RMOL ketika menyikapi kondisi ekonomi Indonesia, khususnya kkenaikan harga bahan pangan dan juga Bahan bakar minyak (BBM), Minggu (3/4).
"Ya sebaiknya pemerintah konsentrasi untuk mengurus perut rakyat. Harga-harga yang naik ini harus segera distabilkan,” ucap Hensat.
Penggagas lembaga survei KedaiKOPI ini meminta pemerintah tidak memantik emosi masyarakat dengan isu penundaan Pemilu.
“Kemudian tidak perlu ada berbagai isu yang kemudian memantik pertanyaan dan emosi masyarakat seperti keinginan menambah masa kekuasaan,” imbuhnya.
Menurutnya, mendengungkan wacana penundaan Pemilu atau penambahan masa jabatan presiden akan merusak psikologi rakyat. Ia meminta pemerintahan Jokowi bekerja maksimal di akhir-akhir masa jabatan.
"Hal-hal rumor yang menambah kekuasaan itu bisa menambah masyarakat marah jadi tidak usah saja lah. Konsentrasi pada perbaikan ekonomi masyarakat yang ada kaitannya dengan perut rakyat dan itu harus disegerakan,” tutupnya. [rmol]