DEMOKRASI.CO.ID - Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka mengaku bahwa dirinya turut menolak wacana penundaan pemilihan umum hingga isu perpanjangan masa jabatan presiden menjadi tiga periode yang diembuskan sejumlah pihak akhir-akhir ini.
Bahkan, Gibran mengaku akan ikut dalam aksi demonstrasi penolakan perpanjangan masa jabatan presiden.
Di sisi lain, Gibran ternyata sudah menyampaikan penolakanya itu kepada Presiden Joko Widodo yang juga adalah ayahnya.
Ia menyampaikan kepada Jokowi mengenai ketaatannya terhadap konstitusi.
"Sudah bilang (tolak tiga periode), secara langsung," katanya dikutip dari TribunSolo.com, Jumat (15/4/2022).
Ditanya respons Jokowi terkait hal itu, Gibran enggak menjawab.
Ia meminta awak media menanyakan langsung ke Presiden.
"Jawabannya gimana tanya sendiri," ujarnya.
Putra sulung Presiden Jokowi itu menegaskan tidak ada Presiden tiga periode dan tidak ada penundaan pemilu.
"Kan sudah jelas tidak ada penundaan pemilu, tidak ada tiga periode," tegasnya.
Sebelumnya, Gibran menegaskan bahwa dirinya menolak wacana Presiden tiga periode.
Ia berkomitmen mengikuti konstitusi yang ada.
"Saya itu ngikut konstitusi wae, kan sudah jelas to pemilune ojo ditunda, tanggal e wes jelas to. Saya menolak tiga periode," pungkasnya.
Mau Ikut Demo
Sebelumnya, Gibran Rakabuming Raka berjanji dia akan ikut aksi demo penolakan tiga periode, jika ada demo serupa digelar di Kota Solo.
Hal tersebut diungkapkan Gibran di Pasar Legi Solo, Selasa (12/4/2022).
Reaksi spontan Gibran itu diucapkan, saat ditanya wartawan soal pendapatnya, terkait rencana mahasiswa yang akan menggelar demonstrasi di Solo.
"Nek ono demo menolak tiga periode tak melu (Kalau ada demo menolak tiga periode saya mau ikut)," Kata Gibran.
Gibran Rakabuming Raka hanya berpesan, agar mahasiswa yang demo, menyuarakan aspirasi secara tertib.
"Ya semoga tertib, silakan menyampaikan aspirasi secara damai," ujarnya.
Gibran juga tak melarang seandainya demo digelar di Balai Kota Solo.
"Dimana aja boleh, monggo silakan saya terbuka," ujarnya.
Gibran mengatakan, bila demo digelar di Balai Kota Solo, semua aspirasi yang akan disampaikan oleh mahasiswa akan ditampungnya.
Tapi, bila mahasiswa menggelar demo di DPRD Solo, maka tentu saja itu akan jadi ranah Ketua DPRD Solo.
"Kalau DPRD ya Pak Budi (Ketua DPRD Solo), jadwalnya (demo) kan di DPRD," ungkapnya.
Demo di Solo
Sebelumnya, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Solo Raya berencana menggelar aksi di Kota Solo, menyusul aksi demo 11 April di Jakarta.
BEM Solo Raya mengaku merencanakan menggelar aksi setelah tanggal 11 April 2022.
Meski, rencana aksi ini masih dalam tahap konsolidasi.
"Rencananya (aksi) pasca tanggal 11 April," kata Jhoni Prabowo, Presiden BEM Unisri kepada TribunSolo.com, Minggu (10/4/2022).
Jhoni mengatakan pihaknya tak sendiri.
Ia mengaku, rencana demo ini sebelumnya sudah dibahas dalam pertemuan BEM Solo Raya pada Jumat (8/4/2022) malam.
Itu artinya, bila jadi terlaksana, demo akan diikuti mahasiswa dari berbagai kampus di Solo.
Aksi BEM Solo Raya ini nanti akan terus dikonsololidasikan lebih lanjut.
Meski sudah mengantongi garis besar apa yang akan disuarakan, mereka masih mematangkan isu apa saja yang diangkat dalam aksi BEM Solo Raya tersebut.
"Ada 5 poin isu bersama yang akan kita bahas di Konsolidasi lanjutan," tutur Jhoni.
Jhoni mengatakan, konsolidasi itu nantinya akan membahas soal waktu dan tempat untuk aksi mahasiswa Solo Raya setelah aksi tanggal 11 April 2020.
"Sama konsep mau seperti apa, jadi memang kemarin belum ada keputusan konkret gitulah," ungkap Jhoni Prabowo. [wartakota]