DEMOKRASI.CO.ID - Anggota Persaudaraan Alumni (PA) 212 yang dinarasikan bernama Fikri Bareno atau Buya Fikri salah gerakan sholat saat aksi di Kemenag. Buya Fikri buka suara terkait viral video itu.
Dalam video viral di media sosial seperti dilihat, seorang pria yang ternyata Buya Fikri, salat dari atas mobil komando.
Buya Fikri tampak mengenakan sorban putih dan pakaian hijau. Hanya, Buya Fikri tampak ruku dua kali sebelum melakukan sujud. Hal tersebut menjadi sorotan netizen.
Menanggapi sorotan tersebut, Buya Fikri memberi penjelasan. Buya Fikri membenarkan kejadian itu, di mana hal tersebut terjadi pada Jumat (4/3) lalu saat PA 212 sedang aksi di depan kantor Kemenag.
Buya Fikri mengungkapkan dirinya berdiri selama tiga jam di atas mobil komando. Dia mengaku lelah sehingga terjadi kekeliruan saat salat ashar.
“Saat shalat ashar ada kekeliruan karena sudah 3 jam berdiri jagain aksi terasa sangat lelah,” ucap Buya Fikri saat dimintai konfirmasi, Minggu (6/3/2022).
Selain itu, Buya Fikri mengatakan dia tidak bisa melihat imam secara jelas. Dia pun memohon ampun kepada Allah sekaligus meminta maaf atas kesalahannya.
“Ketika shalat, imam tidak begitu terlihat, jadi saya ada yang salah gerakan karena capek, lupa, dan lain-lain. Atas ini saya tidak lakukan sujud sahwi, tapi saya pilih mengulang shalat di Istiqlal selesai aksi, saya sudah minta maaf ke publik, saya sudah mohon ampun pada Allah,” tuturnya.
Pihak PA 212 mengapresiasi permintaan maaf Buya Fikri. PA 212 menekankan Buya Fikri sudah meminta maaf.
“Sudah tahu salah langsung mohon ampunan kepada Allah dan memohon maaf kepada umat Islam,” kata Ketum PA 212 Slamet Maarif.
Sebelumnya, video tentang seorang pria bergamis melaksanakan salat di atas mobil komando pada saat Aksi Bela Islam di depan kantor Kementerian Agama, Jumat, viral di media sosial.
Banyak warganet menyoroti gerakan salat pria yang disebut-sebut sebagai koordinator Aksi Bela Islam itu.
Gerakannya tidak selaras dengan jemaah lain. Pria tersebut terlihat melakukan rukuk dua kali.
Awalnya dia rukuk, kemudian iktidal.
Anehnya, dia tidak meneruskannya dengan sujud, tetapi malah mengulangi rukuk.(ral/int/pojoksatu)