DEMOKRASI.CO.ID - Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus Mayjen TNI Widi Prasetijono mengatakan saat ini belum ada penambahan personel Kopassus ke Papua.
Dia menegaskan bahwa pihaknya menunggu petunjuk dari Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa.
“Sementara ini belum ada (penambahan personel), tetapi kami menunggu petunjuk dari Panglima TNI Jenderal TNI Andika selaku pengguna pasukan TNI,” kata Widi di Mako Kopassus Cijantung, Jakarta Timur, Kamis (10/3).
Danjen Kopassus megatakan itu menanggapi terjadinya penyerangan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) terhadap delapan pekerja PT Palapa Timur Telematika (PTT) di Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, Papua, beberapa waktu lalu.
Mayjen TNI Widi Prasetijono menjelaskan bahwa saat ini Korps Baret Merah hanya melakukan Bantuan Kendali Operasi (BKO) personel saja.
“Sifatnya itu kami Kopassus itu BKO-kan personel untuk melaksanakan tugas,” katanya.
Jenderal bintang dua itu mengatakan bahwa pendekatan yang dilakukan di Papua pun sudah berubah menjadi pembinaan teritorial (binter).
“Terkonsentrasi melaksanakan kegiatan binter saja di sana, sehingga tentunya semua operasi di Papua dilaksanakan oleh Pangdam Cendrawasih dan Pangdam Kasuari,” ucap Mayjen Widi Prasetijono.
Sebelumnya, sebanyak delapan karyawan PT Palapa Timur Telematika tewas ditembak KKB di Beoga, Kabupaten Puncak, Papua, Rabu (2/3).
Setelah membantai 8 pekerja yang tengah mengerjakan tower PTT, KKB di hari yang sama juga menyerang salah satu prajurit Satgas Kodim Yonif R 408/SBH hingga terluka. (jpnn/fajar)